RADARSEMARANG.COM, Hasil penelitian PISA (Programme for International Student Assesment) Indonesia tahun 2019 berada pada 10 besar peringkat terbawah yaitu peringkat 72 dari 78 negara untuk skor membaca dan berada di peringkat 70 dari 78 negara untuk skor sains. Dalam menghadapi era revolusi 4.0, seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran dengan menerapkan keterampilan pembelajaran abad 21.
Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu alternatif untuk mewujudkan kecakapan peserta didik abad 21. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VI SDN Banyurejo 1 selama ini dilakukan secara klasikal. Pemilihan metode yang tepat sangat mendukung keberhasilan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. PjBL berbantuan TS spinner diharapkan menjadi salah satu jalan keluar pemecahan masalah ini karena metode ini mempermudah dan membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis sesuai kecakapan abad 21.
Menurut Sunardi dan Iman Sujadi (2016:13) project based learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek adalah suatau kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran agar kompetensi siswa yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat tercapai. Sedangkan menurut Ridwan Abdullah Sani dalam Novita Purwandari (2015) menyatakan project based learning (PjBL) merupakan suatau kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan. TS adalah singkatan dari tata surya. Sedangkan spinner adalah kata serapan yang berarti pemintal. Menurut KBBI, pemintal adalah alat untuk memintal (benang, tali, dan sebagainya). TS spinner yang dikembangkan penulis adalah inovasi dari flash card/kartu bergambar yang dibuat berbentuk lingkaran dan diinovasiksan dengan permainan spinner. Flash card tersebut berbentuk lingkaran dan terdiri dari kartu bergambar, kartu berisi teks atau paragraf, dan kartu berisi teka-teki atau pertanyaan. Kemudian kartu-kartu tersebut digabungkan dengan sebuah jarum atau paku sehingga bisa menyatu dan bisa diputar seperti permaianan spinner. Siswa diajak bermain menggunakan TS spinner kemudian merancang salah satu planet dalam tata surya untuk dijadikan tugas proyek mereka. Siswa bekerja secara berkelompok untuk menyelesaikan tugas tersebut. Proyek planet mereka digambar dan diwarnai dilengkapi dengan kalimat penjelas tentang karakteristik planet tersebut. Di akhir pembelajaran setiap kelompok memperesentasikan tugas mereka diepan teman-temannya.
Teknik PjBL berbantuan TS spinner dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dan meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa. Kegiatan PjBL berbantuan TS spinner ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya siswa menjadi lebih aktif, menumbuhkan kerja sama kelompok, meningkatkan komunikasi, kreatifitas, dan kolaborasi siswa. Kekurangannya hampir semua kelompok ingin melakukan kegiatan terlebih dahulu sehingga menimbulkan kegaduhan. Suasana kelas yang cenderung gaduh dalam melakukan pengumpulan informasi PjBL berbantuan TS spinner dapat mengurangi fokus siswa. (gm2/ton)
Guru SD Negeri Banyurejo 1, Kec. Tempel, Kab. Sleman, DIY.