RADARSEMARNG.ID, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu sebagaimana yang tertuang dalam Prmendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Proses belajar mengajar bisa berlangsung kondusif, tidak membosankan, dan menyenangkan, nyaman dengan latar belakang yang bermacam-macam serta berbagai karakter yang unik, mulai diterapkan berbagai pendekatan strategi, teknik, metode, dan media pengajaran inovatif dan variatif. Tujuan adanya perubahan tersebut dalam rangka pencapaian kompetensi siswa.
Letak dan Luas Benua Asia merupakan salah satu materi yang oleh peserta didik kelas IX di SMP 34 Negeri 34 Semarang dianggap sebagai salah satu materi yang sulit dipelajari. Terutama materi letak dan benua yang memilik hafalan seperti menghafal lokasi suatu tempat di peta. Minat belajar peserta didik cenderung pasif, antusiasme, rasa ingin tahu, partisipasi, dan keaktifan terutama dalam hal bertanya dan menjawab pertanyaan guru, belum memiliki minat belajar yang berdampak pada hasil belajar. Hal ini terungkap dari hasil observasi yang dilaksanakan di kelas IX di SMP Negeri 34 Semarang tersebut. Minat dan hasil belajar peserta didik yang masih rendah. Berkaitan hal tersebut di atas, peran guru sangat diperlukan untuk mengubah keadaan ini. Inovasi dan pemilihan metode yang tepat akan menumbuhkan energi positif bagi peserta didik.
Media pembelajaran merupakan wahana penyampaian informasi atau pesan pembelajaran dari sumber secara terencana sehinggga terjadi lingkungan yang kondusif. Penerimaan dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif pada peserta didik (Arsyad, 2011: 7).
Guru memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum diberikan materi. Kegiatan inti, guru menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar dengan menggunaan media audio visual dengan membagi siswa menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik.
Masing-masing kelompok melihat, mengamati, tayangan letak dan luas benua melalui audio visual. Pemberian rangsangan dengan mengamati penayangan gambar yang disajikan oleh guru. Saat guru memutar video letak dan luas benua Asia, semua peserta didik memperhatikan serta terlihat antusias dan focus.
Kemudian peserta didik dengan kelompok kecilnya berdiskusi. Mereka saling sharing sehingga dengan mudah belajar letak dan luas benua Asia dengan audio visual melalui video yang menyenangkan. Kemudian guru memberikan soal yang harus didiskusikan bersama kelompok dan selanjutnya dipresentasikan di depan kelas. Hasilnya peserta didik mempresentasikan dengan lancar, bersemangat yang ditunjukkan dengan muka sangat ceria dan lebih antusias dalam mengikuti pelajaran IPS.
Penggunaan media audio visual memiliki dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik pada materi letak dan luas benua Asia mata pelajaran IPS Kelas IX di SMP Negeri 34 Semarang. Terkait dengan penggunaan media, saya jadi ingat pepatah Cina yang mengatakan ”Saya dengar saya lupa, saya lihat saya ingat, saya kerjakan saya mengerti.” Ini berarti bahwa semakin banyak indera komunikan yang diterapkan oleh sinyal informasi, semakin banyak pula pesan yang terserap. Suasana pembelajaran menjadi lebih hidup dan dapat memotivasi peserta didik, sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. (dar1/ton)
Guru Mapel IPS SMP Negeri 34 Semarang