RADARSEMARANG.COM, Pemerintah melalui SE Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19 telah mengatur pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi ini.
Covid-19 tidak hanya menjadi permasalahan di Indonesia tapi juga seluruh dunia. Pandemi ini membawa dampak yang luar biasa bagi seluruh aspek kehidupan tidak terkecuali bidang pendidikan. Kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan di masa pandemi ini. Hal ini perlu agar tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.
Untuk ketentuan proses belajar di rumah antara lain pembelajaran daring atau jarak jauh untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna, bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi, serta umpan balik dari guru yang bersifat kualitatif dan berguna atas bukti atau produk aktivitas belajar siswa.
Meskipun banyak jenis kelas maya, seperti Rumah Belajar, Edmondo, Learning Management System (LMS) dan lain-lain. Pembelajaran dengan menggunakan Google Classroom dipilih karena menggunakan akun google yang terintregasikan dengan akun google lainnya. Google Classroom sebuah layanan web yang memudahkan kita untuk membuat ruang kelas online dan melakukan aktivitas belajar mengajar seperti memberi penugasan kepada peserta didik, menerima hasil pekerjaan peserta didik, dan menilainya secara langsung melalui aplikasi ini.
Menurut Azuar Juliandy (2018:1) Google Classroom merupakan layanan online gratis untuk sekolah, lembaga nonprofit, dan siapapun yang memiliki akun Google. Google Classroom memudahkan siswa dan guru agar tetap terhubung, baik di dalam maupun di luar kelas. Adanya Google Classroom memungkinkan pembelajaran tetap berlangsung meskipun siswa dan guru tidak bertemu secara langsung.
Pembelajaran menggunakan Google Classroom ini memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terutama di masa pandemi ini.
Sekalipun Google Classroom dapat dilakukan bukan berarti dapat menggantikan pembelajaran di kelas. Pembelajaran melalui kelas maya tidak menggantikan pembelajaran tatap muka, namun bisa mendorong pembelajaran agar lebih variatif, karena kapanpun dan dimanapun berada posisi guru tidak tergantikan.
Syarat menggunakan Google Classroom adalah tersedianya peralatan terkoneksi internet serta menggunakan Google masuk dengan email G-mailnya. Menurut Moch. Fatkhor Rochman (2017:21) langkah masuk ke Google Classroom adalah masuk URL classroom.google.com, klik tanda plus (+) kanan atas, klik gabung kelas/join kelas dengan memasukkan kode kelas yang diberikan bapak ibu guru.
Jika sudah bergabung otomatis sudah masuk kelas. emudian peserta didik bisa mengikuti sebagaimana anggota grup lainnya baik itu berkomentar, ataupun bertanya antara peserta didik yang lain.
Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru bisa menggunakan Google Classroom sebagai sarana belajar siswa yang nyaman dan menyenangkan dalam mengikuti instruksi yang ada di dalam kelas maya tersebut. embelajaran semacam ini sesuai langkah pembelajaran di abad 21. Siswa sangat tertarik saat pembelajaran karena seolah-olah sedang daring sama seperti media sosial yang lainnya. Sebagian besar siswa yang baru mengenal Google Classroom semakin ingin tahu.
Berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan penulis di SDN Gayamsari 01, pada Kompetensi Dasar menjelaskan bilangan bulat negatif di kelas VI semester 1 tahun pelajaran 2020/2021, penggunaan Google Classroom ini membantu meningkatkan keaktifan dan motivasi dalam belajar matematika. Jika di kelas siswa pasif, maka di kelas maya siswa bisa lebih aktif berdiskusi tanpa terganggu dengan sorot mata guru dan teman-temannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan Google Classroom dapat meningkatkan keaktifan siswa, serta membantu siswa dan guru yang tidak bisa bertatap muka secara langsung untuk tetap belajar di masa pandemi Covid-19 ini. (ips2/lis)
Guru SDN Gayamsari 01 Semarang
