RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran bahasa Inggris secara umum bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan empat keterampilan berbahasa, yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Terdapat dua kegiatan dalam meningkatkan kemampuan speaking, antara lain aktivitas dialog dan monolog. Dalam hal pembelajaran recount text bisa melalui kegiatan speaking, khususnya kegiatan speaking monolog melalui presentasi bercerita dan atau merangkai cerita dari pengalaman atau peristiwa yang lampau. Adapun metode pembelajaran yang penulis coba sampaikan dalam mendorong kemampuan peserta didik di SMP Negeri 4 Kutasari dalam belajar membuat text recount dalam keterampilan speaking adalah melalui kegiatan menyimak, merangkai gambar dan mencatat kosa kata atau disingkat dengan istilah Three_Mekota. “Me” pertama adalah menyimak, “Me” kedua merangkai gambar menjadi gambar berseri dan “Me” ketiga mencatat, selanjutnya “kota” yang dimaksud adalah kosa kata.
Recount menurut kamus bahasa Inggris berarti “menceritakan.” Reount text adalah teks yang menceritakan tindakan, kejadian, pengalaman atau kegiatan yang terjadi di waktu lampau dengan tujuan untuk memberi informasi dan atau menghibur pembaca atau pendengar generic structure dari recount text berupa orientation, series of events, dan reorientation. Orientation menjelaskan pelaku, kapan dan dimana kejadian yang dialami tersebut berlangsung. Series of events merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa yang dialami oleh pelaku, sedangkan reorientation berisi rangkuman atau kesimpulan dari semua kejadian. Pada bagian tersebut berisi ungkapan pendapat dan kesan penulis tentang kejadian yang telah diceritakan. Jadi, dapat disimpulkan perbedaan recount text dengan narrative text adalah terletak tidak adanya konflik dalam recount text, kesamaannya adalah kedua teks tersebut menceritakan peristiwa lampau.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa para peserta didik SMP Negeri 4 Kutasari masih mengalami banyak keterbatasan dan kendala dalam kemampuan speaking dalam bahasa Inggris. Sedangkan tuntutan kurikulum 2013 menyebutkana dan pesan pembelajaran berbasis teks tertentu yang salah satu di antaranya adalah teks recount yang di dalamnya siswa dituntut mengungkapkan pengalaman lampau dalam bentuk lisan dan tulis. Namun karena kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris peserta didik di SMPN 4 Kutasari masih memerlukan perhatian khusus , maka diperlukan sebuah metode pembelajaran yang memungkinkan peseta didik lebih termotivasi dan mudah dalam meningkatkan kemampuan, khususnya kemampuan mengungkapkan recount text tentang personal experience dalam kegiatan speaking. Model Three_Mekota diharapkan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berbicara, khususnya kemampuan presentasi monolog recount text.
Gambar berseri , menurut Sadiman (2020: 29) adalah media yang paling umum dipakai dan merupkan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana, serta gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Jadi, bisa diinterpresentasikan bahwa gambar berseri merupakan suatu media yang berisi urutan gambar, antara gambar yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Media ini sangat cocok untuk diterapkan dalam presentsi monolog teks recount. Karena di dalam teks recount terdapat urutan peristiwa atau plot dan alur cerita. Kelebihan presentasi monolog dengan gambar berseri berfungsi pencipta suasana sugestif, stimulus dan sekaligus jembatan bagi siswa untuk merimajinasi atau menciptakan gambaran dan kejadian atau peristiwa berdasarkan tema gambar berseri yang diperlihatkan. Sehingga mereka tidak akan terhenti di tengah jalan pada saat mengungkapkan kalimat yang dikembangkan dari catatan kosa kata dan gambar berseri tersebut.
Proses pembelajaran recount text melalui kegiatan speaking dalam presentasi monolog dengan terlebih dahulu menyimak teks berbentuk recount, merangkai gambar, mencatat kosa kata. Pertama, siswa dibuat menjadi kelompok kecil yang terdiri maksimal empat siswa, kemudian guru mendistribusikan teks dan gambar-gambar yang mewakili teks kepada masing-masing kelompok dengan judul dan gambar (gambar mewakili isi teks) yang berbeda-beda dengan kelompok lain. Selanjutnya setiap kelompok dipersilakan menyimak teks dalam kegiatan diskusi kelompok. Pada langkah berikutnya, masing-masing kelompok berdiskusi untuk merangkai gambar agar gambar-gambar tersebut tersusun menjadi gambar berseri yang menunjukan rangkaian kejadian dalam teks yang telah mereka pahami. Setelah itu, masih dalam kegiatan diskusi kelompok, dilanjutkan aktivitas mencatat kosa kata yang relevan dengan isi recount text tersebut dari unsur kata kerja yang menunjukkan aktivitas lampau dan kosa kata lain berupa noun, adjektif, dan lain-lain, yang mendukung untuk dapat dikembangkan menjadi ungkapan-ungkapan kalimat yang dikembangkan sendiri berdasarkn alur cerita yang plotnya digambarkan dalam gambar berseri. Dalam hal ini, kegiatannya adalah melatih mengembangkan dan menjabarkan kosa kata-kosa kata tersebut menjadi kalimat-kalimat yang diungkapkan.
Setelah rangkaian kegiatan tersebut dilakukan, masing-masing siswa atau perwakilan kelompok mempresentasikan recount text dengan cukup membawa gambar berseri dan kumpulan kosa kata yang telah mereka catat. Presentasi monolog dikembangkan berdasarkan catatan kosa kata dan gambar berseri. Belajar recount text melalui kegiatan speaking, khususnya presentasi monolog dengan pemanfaatan teks, gambar dan kosa dalam hal ini dinamakan metode Three_Mekota diharapkan dapat mendorong kemampuan siswa SMP Negeri 4 Kutasari dalam membuat teks berbentuk recount. (gm1/aro)
Guru Bahasa Inggris SMPN 4 Kutasari