RADARSEMARANG.COM, Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap positif terhadap perbaakan di segala ketimpangan yang terjadi dan trampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari – hari. Semenjak adanya Covid-19 berdampak pada aspek kehidupan terutama di bidang kesehatan, ekonomi maupun bidang pendidikan.
Kementerian Pendidikan di Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di rumah aaja atau Work From Home (WFH). Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Guru dituntut untuk mencari cara bagaimana memanfaatkan media pembelajaran yang mampu membangkitkan suasana belajar mengajar (WFH) yang menyenangkan dan menarik supaya siswa termotivasi sehingga mencari tahu dan memecahkan permasalahan yang ada. Seperti yang dirasakan siswa- siswi kelas VIII SMPN 35 Semarang semester 1 pada materi Negara ASEAN yang biasanya kegiatan pembelajaran secara konvesional di mana guru dan siswa harus bertemu dikelas tidak mungkin dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran teka–teki silang yang disingkat TTS.
Menurut Zaini dkk (2008;71) bahwa teka –teki dapat digunakan sebagai pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung bahkan bisa melibatkan peserta didik sejak awal. Dengan TTS inilah strategi pembelajaran untuk meninjau ulang (review) materi–materi yang sudah disampaikan. Peninjauan ini berguna untuk memudahkan peserta didik mengulang kembali materi yang telah disampaikan sehingga peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran kognetif, afektif, psikomotorik. Selain itu kegunaan TTS untuk membangun saraf–saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi otak kembali optimal. Pasalnya otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai inilah membuat siswa lebih paham dan mudah masuk ingatan sehingga siswa tidak mudah lupa dengan materi yang diajarkan.
Langkah–langkah pembelajaran dengan media TTS antara lain 1) Mencurahkan materi pelajaran yang telah diselesaikan. 2) Menyusun teka-teki silang sederhana yang terdiri kolom mendatar dan menurun. 3) Membagi teka-teki silang kepada peserta didik lewat grup WA. 4) Memasukkan kata yang berkesesuaian dengan panjang kotak yang tersesdia secara berkesinambungan sampai seluruh kotak tersedia. 5) Aturan pengisian kata–kata tersebut berhubungan dengan penyamaan jumlah karakter pada pengisian kata kata dalam kotak teka-teki silang. 6) Isilah teka – teki silang secara mendatar dan menurun, jawaban dikirim lewat WA group serta melakukan pujian dan reward pada individu yang cepat mengirimkan jawaban benar yang di-share lewat WA group.
Metode ini simpel untuk diajarkan selain itu dapat melatih ketelitian dan kejelian siswa dengan menjawab pertanyaan. Juga mengasah otak serta sangat relevan karena dijadikan evaluasi guru untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran. (ips2.1/ton)
Guru SMP Negeri 35 Semarang