31 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Model Langka Langki Tingkatkan Pemahaman Siswa pada Bilangan Bulat

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Matematika adalah suatu pelajaran yang menarik sebenarnya. Tetapi biasanya banyak siswa yang terkesan merasa takut mengikuti pelajaran matematika. Ditambah pula guru sering marah-marah kepada siswa karena siswanya tidak bisa menerima materi yang disampaikan oleh guru. Akhirnya siswa merasa takut kepada guru dan akhirnya tidak ada materi yang bisa diterima dengan baik. Hal ini juga terjadi di kelas VI SDN 1 Kadilangu, Kecamatan Kangkung. Guru kelas merasa perlu untuk mencari solusi untuk menghilangkan rasa takut sehingga berubah menjadi senang dalam mengikuti pembelajaran matematika. Kemudian guru mencoba menerapkan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya, yaitu model jangka jangki pada materi bilangan bulat negatif dan positif.

Matematika befungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menamakan dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan, pengukuran, dan geometri. “Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain”, (Depdiknas, 2008: 134).

Perlu dicermati lagi, himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif. Pembelajaran operasi bilangan bulat sering menyulitkan karena sering tercampurnya tanda positif dan negatif bilangan dengan operasi penjumlahan serta pengurangan (Sri Subarinah, 2006: 41).

Bilangan cacah maupun bilangan bulat negatif disebut bilangan bulat. Dengan kata lain kesimpulannya adalah himpunan semua bilangan bulat terdiri atas: bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu: 1,2,3,4,5,…, Bilangan bulat nol, yaitu 0, bilangan bulat negatif, yaitu: {…,-5,-4,-3,-2,-1}.

Setelah guru kelas VI membuka kembali tentang materi bilangan bulat kemudian merancang model pembelajaran “langka langki ” yaitu kependekan dari langkah kanan dan langkah kiri. Untuk memperjelas bagaimana pembelajarannya, maka guru menyiapkan langkah-langkah pembelajaran langka langki sebagai berikut: pertama guru menjelaskan di papan tulis tentang bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif sambil membuat garis bilangan yang diberi angka titik nol dan ke kanan sampai angka positif 10 dan angka negatif 1 sampai 10 ke arah kiri. Kedua, guru mempraktikkan di depan kelas dan berdiri di titik nol pada lantai kelas. Kemudian bila melangkah ke kanan tiga langkah artinya bilangan bulat angka 3 atau positif tiga, dan sebaliknya guru melangkah ke kiri tiga langkah artinya angka -3 atau negatif tiga. Ketiga, memberi tanda pada lantai angka nol menggunakan angka-angka yang sudah disiapkan dan menempelkan pada lantai angka negative 1 sampai negatif 5 ke arah kiri dan ke kanan angka 1 (positif) sampai 5 (positif). Keempat, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 3-5 siswa. Kelima, tiap kelompok mempraktikkan bebas sesuai keinginan siswa dalam kelompok dan ditulis di kertas sebagai hasil kerja kelompok. Keenam, tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Ketujuh, guru memberikan apresiasi dan memotivasi siswa dilanjutkan siswa menyimpulkan materi bersama guru.

Ternyata setelah guru kelas VI SDN 1 Kadilangu menggunakan model pembelajaran langka langki siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Model ini sangat menyenangkan bagi siswa dan semua siswa terlihat aktif mengikuti pembelajaran. Model langka langki ini terkesan pembelajaran sambil bermain sehingga siswa larut dalam pembelajaran. (dar1/lis)

Guru SDN 1 Kadilangu, Kecamatan Kangkung


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya