RADARSEMARANG.COM, PADA jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) mata pelajaran IPS Terpadu memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS Terpadu peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, dan warga dunia yang cinta damai. Selain itu mata pelajaran IPS Terpadu dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS Terpadu disusun secara sistematis dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Pembelajaran yang selama ini terjadi di kelas adalah guru dalam menyampaikan materi pelajaran IPS Terpadu masih terpusat pada guru (teacher oriented) yakni guru menjelaskan materi dari awal sampai akhir dan membuat bosan peserta didik karena guru masih menggunakan metode ceramah.. Hal tersebut membuat siswa bosan dengan mata pelajaran IPS Terpadu, padahal materinya sebagian besar adalah hafalan. Akibatnya peserta didik kurang menguasai materi pelajaran. Padahal pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Hal itu membuat guru perlu merubah metode pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Menurut Hosnan (2014:18) pembelajaran merupakan suatu proses menciptakan kondisi yang kondusif, agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen tersebut meliputi: tujuan pendidikan, materi pendidikan, metode pendidikan, dan evaluasi pendidikan. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan metode dimaksudkan untuk menggairahkan belajar peserta didik, jika peserta didik bersemangat untuk belajar akan dengan mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran adalah metode penemuan (discovery). Menurut Hosnan (2014:282) discovery learning adalah model pengembangan cara belajar dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh tidak akan mudah dilupakan siswa. Belajar penemuan membuat siswa belajar berfikir analisis dan mencoba menyelesaikan masalah yang dihadapi. Guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang terpusat pada guru (teacher oriented) menjadi terpusat pada siswa (student oriented). Siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan yakni menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis serta membuat kesimpulan- kesimpulan.
Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa SMP Negeri 1 Pageruyung juga dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning,yang dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: Tahap pertama pemberian rangsangan. seperti guru menayangkan peta Indonesia dan gambar kegiatan ekonomi. tahap kedua siswa mengidentifikasi permasalahan yang sesuai dengan sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam. Tahap ketiga siswa membaca buku paket IPS Terpadu untuk mencari informasi atau pemecahan masalah.Tahap keempat adalah tahap pengolahan data yaitu siswa menuliskan hasil diskusi.Tahap kelima adalah tahap pembuktian,siswa mempresentasikan hasil pencarian dan ditanggapi siswa lain . Tahap keenam adalah tahap penutup Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam.
Kelebihan penerapan discovery learning yaitu siswa sangat antusias dalam pembelajaran, dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah, dan pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat individual. (dj2/zal)
Guru SMPN 1 Pageruyung, Kabupaten Kendal