RADARSEMARANG.COM, KTSP menyatakan bahwa matematika diajarkan agar peserta didik menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Karena pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari maka diajarkan di semua jenjang sekolah tanpa kecuali di Sekolah Dasar (SD). Akan tetapi matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang menjadi momok bagi sebagian siswa. Kurangnya minat siswa terhadap matematika karena dianggap sulit, tidak menarik dan membosankan sehingga minat mengikuti pembelajaran ini sangat rendah. Untuk menarik minat siswa belajar matematika guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan (Depdiknas, 2006:2).
Sesuai dengan pendapat peter kline dalam Gordon Dryden & Jeannette Vos (2000:87) mengatakan belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana menyenagkan. Sesuai dengan pendapat tersebut maka seorang guru harus memilih strategi dan metode yang membuat siswa aktif dan menyenangkan dalam mengikuti pembelajaran matematika di dalam kelas. Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga menarik minat siswa belajar matematika adalah dengan menggunakan metode Make A Match.
Penulis menggunakan model pembelajaran Make A Match pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas VI SD Negeri Mejing 2 Kecamatan Candimulyo. Model pembelajaran Make A Match adalah sistem pembelajaran yang mengutamakan kemampuan sosial terutama kemampuan bekerjasama, kemampuan interaksi di samping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu. Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif Make A Match adalah sebagai berikut, pertama, guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu berupa kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Kedua, setiap siswa mendapat satu buah kartu. Ketiga, siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. Keempat, setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban). Kelima, setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin berupa tambahan nilai. Keenam, membuat kesimpulan.
Siswa menjadi antusias mengikuti pembelajaran matematika pada materi bangun ruang. Pembelajaran menjadi aktif dengan permainan mencari pasangan kartu soal dan jawaban. Setiap siswa akan bekerjasama dengan siswa lain dalam mencari pasangan yang cocok. Dalam permainan ini, semua siswa akan berlomba-lomba dalam bekerjasama agar memperoleh pasangan kartu yang dibawa teman lain. Mereka juga akan beradu kecepatan waktu dengan teman yang lain sehingga suasana pembelajaran menjadi aktif. Pasangan siswa yang dapat mencocokkan kartu dengan benar akan mendapat tambahan nilai dari guru.
Manfaat dari penggunaan model pembelajaran kooperatif Make A Match adalah tercipta suasana aktif dan menyenangkan. Menumbuhkan sikap kerjasama di antara siswa. Pembelajaran yang disampaikan menjadi lebih menarik. Meningkatkan hasil belajar. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran. Menumbuhkan sifat gotong royong yang merata di seluruh siswa. (gm1/ida)
Guru SDN Mejing 2 Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang