RADARSEMARANG.COM, PANCASILA merupakan ideologi terbuka artinya dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam pengamatan penulis saat pengampu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMP Negeri 3 Kendal, masih banyak siswa yang berperilaku menyimpang dari nilai-nilai luhur Pancasila. Contohnya, ketika guru meminta siswa membersihkan ruangan kelas yang kondisinya kotor, para siswa justru saling menyalahkan. Regu piket tidak bergerak cepat untuk segera membersihkan. Kalau guru sedang menerangkan, siswa ramai bicara sendiri-sendiri. Kalau diperingatkan, masih tetap ramai, tidak memiliki rasa hormat kepada guru. Kalau bicara dengan guru, tidak punya etika sopan santun dan seterusnya.
Disini penulis lebih termotivasi untuk memberi contoh yang baik pada siswa agar termotivasi dalam meningkatkan nilai-nilai pengamalan Pancasila. Apalagi di era milenial sekarang ini, sebagian besar kondisi siswa butuh perhatian. Sebagian siswa tidak memiliki keluarga yang utuh. Ada yang ditinggal ibunya kerja keluar negeri, dan lainnya. Butuh kesabaran untuk mendidik siswa agar memiliki kepribadian yang baik. Alhamdulillah masih banyak siswa SMPN 3 Kendal yang berperilaku dan berkepribadian mulia.
Dalam pelaksanaan pengamalan nilai-nilai Pancasila di sekolah, ada aspek religius pada sila pertama. Ini merupakan nilai yang melihat dan memegang peranan penting bagi kehidupan siswa di sekolah. Aspek religius ini bisa ditanamkan melalui salat berjamaah pada jam/waktu istirahat, yasinan di hari Jumat Kliwon, Jumat Amal, dan hari-hari besar keagamaan lainnya. Di sini siswa memiliki nilai ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, menanamkan nilai-nilai kepada siswa untuk menghormati teman yang berbeda agama dan keyakinan.
Terus penanaman nilai-nilai Pancasila pada sila kedua. Bahwa setiap manusia memiliki hak asasi yang melekat pada dirinya dan tidak bisa diganggu gugat, karena di dalam nilai-nilai Pancasila sila kedua ini membahas mengenai hak asasi. Siswa juga memiliki hak asasi yang sama, sikap adil menjadi salah satu tolak ukur dari penerapan nilai dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian nilai-nilai Pancasila sila ketiga, penulis terus menanamkan nilai persatuan yang harus dijaga jangan sampai terjadi perpecahan walaupun berbeda suku dan budaya. Itulah Indonesia yang kaya akan keberagaman. Maka, dalam pengamalan nilai persatuan akan tertanam jiwa nasionalisme dan bela negara untuk mewujudkan persatuan Indonesia. Pengamalan nilai-nilai pancasila pada sila keempat, contohnya pada siswa SMPN 3 Kendal dengan kegiatan musyawarah membentuk struktur organisasi di kelas dengan dilakukan berdasarkan asas demokrasi, kegiatan diskusi dalam kegiatan belajar mengajar walau siswa berbeda pendapat tetap saling menghormati untuk menghasilkan keputusan untuk kepentingan bersama. Terakhir nilai-nilai pengamalan Pancasila pada sila kelima, penulis menanamkan nilai keadilan sosial bahwa siswa harus tahu keadilan sosial tidak terbatas pada aspek sosial saja. Tapi meliputi aspek ekonomi, politik dan budaya. Dalam nilai sila kelima ini, siswa harus mampu bersikap adil pada dirinya sendiri dan orang lain. Hasil penanaman nilai-nilai Pancasila, peserta didik di SMPN 3 Kendal memiliki perilaku dan kepribadian sesuai nilai-nilai luhur Pancasila. (dar2/ida)
Guru PPKn SMPN 3 Kendal