RADARSEMARANG.COM, RUANG lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) meliputi beberapa aspek. Di antaranya permainan dan olahraga. Meliputi olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.
Indonesia terkenal akan kekayaan alam dan budayanya. Banyak sekali warisan budaya yang mengandung nilai luhur dan patut dilestarikan. Salah satu warisan budaya tersebut adalah permainan tradisional. Meski disebut permainan, namun tetap mengandung nilai positif dalam kehidupan. Teori reinkarnasi menyebutkan bahwa anak-anak selalu bermain dengan permainan yang dilakukan oleh nenek moyangnya. Sebetulnya teori ini telah usang karena sekarang banyak anak bermain dengan permainan baru sesuai kemajuan pengetahuan dan teknologi.
Boi-boinan merupakan permainan tradisional berasal dari Jawa. Permainan ini mirip dengan permainan bowling. Permainan harus melempar bola kecil ke susunan pecahan genting yang disusun. Tim dalam permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, satu sebagai pelempar bola, sedangkan satunya penyusun piramida pecahan genting. Tim pelempar harus bisa melempar bola tepat mengenai tumpukan pecahan genting agar jatuh berantakan. Kumpulan pecahan genting yang tersebar karena lemparan bola harus disusun kembali oleh tim penyusun. Permainan ini akan menjadi seru. Saat tim penyusun sedang menyusun tumpukan, tim pelempar akan melempar mereka dengan bola kecil. Caranya dengan melempar dan menangkap bola dan bola tidak boleh dibawa lari. Apabila tim penyusun terkena lemparan bola, dinyatakan mati dan tidak dapat melanjutkan permainan sampai satu tim penyusun itu semua kena lemparan, baru ganti permainan. Maka dari itu, diperlukan kerja sama yang baik dalam satu tim ini. Jika tim penyusun berhasil menyusun tumpukan pecahan genting, dia harus teriak “boi“ dan tim penyusun dinyatakan menang.
Permainan ini amat bermanfaat bagi anak–anak. Selain dapat melatih kelincahan, kecepatan, kerjasama, permainan ini juga mengajarkan anak akan keterampilan gerak lempar tangkap bola. Biasanya guru PJOK SDN 1 Karangayu mengajar materi lempar tangkap bola kecil, yakni dengan permainan kasti, rounders, bola bakar dan kippers latihan lempar tangkap bola. Penulis memodifikasi dengan permainan boi–boinan. Dengan metode ini, siswa lebih senang, gembira dan enjoy mengikuti kegiatan belajar mengajar daripada menyuruh berbaris lalu melakukan lempar tangkap bola menyebabkan kebosanan. Permainan tradisional ini ternyata dapat mengasah anak-anak menjadi lebih kreatif. Tak hanya itu, dengan bermain berbagai permainan tradisional juga dapat menggugah kekompakan dan sikap gotong royong.
Bucher (1960:48) berpendapat bahwa permainan yang telah lama dikenal anak–anak, orang tua, laki-laki maupun perempuan, mampu menggerakkan untuk berlatih, bergembira, dan relaks. Permainan merupakan komponen pokok pada tiap program pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, guru pendidikan jasmani harus mengenal secara mendalam tentang seluk beluk permainan. (dar1/ida)
Guru SDN 1 Karangayu Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal