26 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Pembelajaran Blended Learning Menuju New Normal Pasca Pandemi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MODEL Blended Learning merupakan gabungan Keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan melalui penggunan media berbasis teknologi adalah model blended learning. Thorne (2013) mendefinisikan blended learning sebagai campuran dari teknologi elearning dan multimedia, seperti video streaming, virtual class, animasi teks online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk tradisional pelatihan di kelas. Penerapan model pembelajaran blended learning dalam kegiatan pembelajaran disekolah menunjukkan peningkatan positip terhadap hasil pembelajaran. Di SD Negeri 09 Randudongkal , penerapan model pembelajaran blended learning dengan menggunakan media Moodle di kelas lima tema lingkungan sahabat kita menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif peserta didik . Sistem pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi yang menekankan pada peran teknologi komputer.

Driscoll (2002) menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran blended learning yaitu: Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan. Blended learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran (seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivis-me) untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran. Blended learning juga merupakan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran, seperti video tape, CD-ROM, web-based training, film) dengan pembelajaran tatap muka. Blended learning menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional: dengan metode ceramah, penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi untuk mendukung belajar mandiri dan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning memiliki dari tiga komponen penting yaitu online learning, pembelajaran tatap muka, belajar mandiri. Lingkungan pembelajaran dalam model blended learning dapat digunakan secara terpisah karena menggunakan kombinasi media dan metode yang berbeda dan digunakan pada kebutuhan audien (peserta didik) yang berbeda.

Misalnya tipe face to face learning terjadi dalam teacher-directed environment dengan interaksi person-to-person dalam pembelajaran langsung bergantung waktu dan lingkungan yang high-fidelity. Sedangkan sistem distance learning menekankan pada self-paced learning dan pembelajaran dengan interaksi materimateri yang terjadi dalam asynchronous (tidak tergantung waktu) dan lingkungan low-fidelity (hanya teks). Pembelajaran blended learning hendaknya memudahkan peserta didik dan pendidik dalam menjalankan proses pendidikan serta menjadikan peserta didik dan pendidik bekerja sama guna mencapai tujuan pendidikan yang saling menguntungkan.

Tujuan pembelajaran blended learning adalah: untuk membantu siswa agar lebih baik dalam berkembangnya proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensinya dalam belajar. Untuk memberikan peluang yang praktis dan realistis bagi guru dan siswa untuk belajar secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang. Untuk meningkatan fleksibilitas penjadwalan bagi siswa, dengan menggabungkan aspek yang baik dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan kegiatan online memberikan peserta didik dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama peserta didik memiliki akses Internet. 5) Untuk mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi. (dar2/zal)

Guru SDN 09 Randudongkal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya