RADARSEMARANG.COM, MENULIS merupakan salah satu kompetensi dalam berbahasa sebagai hasil pemikiran yang diungkapkan melalui media tulis. Kompetensi tersebut dipelajari dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang yang tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat baik menulis sederhana sampai komplek.
Pada jenjang pendidikan dasar pembelajaran menulis terintegrasi dengan setiap mata pelajaran. Menulis merupakan prasyarat dasar bagi siswa untuk dapat belajar ilmu pengetahuan lebih mendalam. Dengan adanya integrasi tersebut siswa akan lebih termotivasi untuk belajar tanpa harus memisahkan materi tersendiri. Keterampilan menulis dengan sendirinya tergali sekaligus siswa belajar pengetahuan.
Kompetensi menulis di sekolah dasar salah satunya adalah menulis sastra berbentuk puisi. Puisi adalah pengalaman, imajinasi, dan sesuatu yang berkesan yang ditulis sebagai ekspresi seseorang dengan menggunakan bahasa tak langsung (Wardoyo, 2013:20). Materi tersebut memberikan ruang kreasi pada setiap siswa agar dapat mengekspresikan panca indra dalam bentuk tulis.
Materi menulis puisi diajarkan sejak kelas bawah sehingga diharapakan pada kelas atas siswa telah mampu menulis puisi dengan bahasa dan struktur yang benar. Namun kenyataannya siswa kelas VI di SDN 3 Donorojo, materi tersebut masih kurang dikuasai. Bahkan masih banyak yang mengalami kesulitan memulai menulis puisi. Sebagian besar siswa menganggap menulis puisi sangat sulit. Beberapa hambatan tersebut terjadi karena guru belum memiliki teknik yang tepat dalam pembelajaran menulis puisi.
Bertolak dari hambatan dalam pembelajaran tersebut, maka penulis berusaha memperbaiki teknik pembelajaran. Teknik yang penulis lakukan yaitu teknik Jemari (jelajah, amati, rangkai, nilai). Dengan teknik tersebut siswa lebih tertarik dan lancar menulis puisi sesuai dengan keinginan siswa.
Penggunaan teknik Jemari dalam pembelajaran puisi terdapat beberapa langkah. Pertama, jelajah artinya siswa diajak keluar kelas untuk menjelajah lingkungan yang ditentukan dengan waktu tertentu. Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih senang dalam pembelajaran. Kedua, amati yaitu siswa mengamati objek yang ada di lingkungan baik benda mati, makhluk hidup, serta suasana. Dalam mengamati siswa dibimbing untuk memfokuskan salah satu objek yang akan ditulis sehingga setelah mengamati siswa tidak kehilangan ide. Ketiga, rangkai kegiatan ini merangkai kata demi kata dari objek yang diamati agar menjadi sebuah kalimat yang padu. Pada sesi rangkai guru membimbing dalam mendeskripsikan objek baik dari bentuk, warna, kegunaan, serta cara gerak jika makhluk hidup. Keempat, nilai tahap yang terakhir merupakan bentuk penghargaan oleh guru terhadap karya siswa yang berbentuk penilaian. Dalam memberi nilai guru dapat menggunkaan rubrik yang tersedia pada buku guru.
Pembelajaran menulis puisi dengan teknik Jemari menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Siswa mampu menulis puisi dengan objek yang mereka amati di jelajah lingkungan. Mampu menggunakan bahasa dari konkret sampai dengan imajinatif. Kegiatan menulis puisi bukan lagi hal yang menyulitkan, tapi menyenangkan. Hal itu terbukti siswa mampu menulis puisi sesuai waktu yang ditentukan dalam pembelajaran.
Materi pembelajaran memiliki karakteristik dan teknik yang berbeda-beda. Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu memiliki taktik agar tujuan dapat dikuasai oleh siswa. Teknik Jemari merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar. (dar2/ida)
Guru SDN 3 Donorojo Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen