RADARSEMARANG.COM, TITIK beku larutan adalah satu dari beberapa sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat yang hanya dipengaruhi oleh banyaknya partikel zat yang dilarutkan, baik zat elektrolit maupun zat nonelektrolit. Banyak peristiwa di kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan sifat koligatif.
Misalnya membunuh hama pacet atau lintah dengan garam dapur, sifat koligatifnya adalah tekanan osmotik. Kemudian membuat es krim berdasarkan sifat koligatif penurunan titik beku larutan.
Penurunan titik beku larutan sangat dipengaruhi oleh banyaknya partikel zat terlarut. Penurunan titik beku larutan garam dapur menunjukan penurunan yang lebih besar dibanding dengan gula dalam jumlah yang sama. Hal ini disebabkan jumlah partikel garam dapur yang merupakan zat elektrolit lebih banyak jika dibandingkan dengan gula yang merupakan zat nonelektrolit.
Tugas proyek oleh peserta didik. Maka pendekatan pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik.
Seperti yang diungkapkan oleh Made Wena (dalam Lestari, 2015: 14) model project based learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan permasalahan yang menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri.
Pengalaman penulis di SMA Negeri 2 Semarang, pembelajaran ini dirancang untuk melibatkan keaktifan peserta didik seluas-luasnya. Dalam kelompok yang sudah ditetapkan yang terdiri 4 atau 5 peserta didik, diberikan tugas yang sama untuk merancang sebuah proyek yaitu membuat es krim.
Peserta didik mempersiapkansendiri dalam kelompoknya untuk memilih bahan dan cara pembuatannya. Melihat pembuatan es krim terlebih dahulu sebelum merancang pembuatan es krim. Peran guru mengingatkan bahwa pembuatan es krim dilakukan secara sederhana tidak menggunakan alat elektonik, mixer misalnya.
Jadi semua harus dilakukan secara manual tanpa bantuan alat elektronik. Guru bertugas memberi semangat pada semua kelompok. Pembagian tugas yang merata pada masing-masing anak sangat berpengaruh pada hasil akhir. Pada saat memutar kaleng atau wadah secara terus-menerus, kemudian teman yang lain menambahkan potongan es batu, menambahkan garam, dan sebagainya.
Semuanya harus dilakukan dengan cermat. Akan tampak kegembiraan peserta didk pada saat kelompoknya sudah menampakan hasil kerja kerasnya. Selanjutnya es krim yang sudah jadi disajikan dan dipresentasikan kepada guru pengajar untuk dinilai dan guru yang lain. Harapannya mendapat masukan saran dari guru dan melatih anak berkomunikasi dengan orang lain.
Pembelajaran ini banyak kompetensi peserta didik yang dapat diambil sebagai penilaian, penilaian pengetahuan tantang materi pembelajaran penurunan titik beku larutan. Kompetensi keterampilan, akan tampak keterampilan anak dalam menyelesaikan tugas proyek pembuatan es krim.
Cara memilih bahan, cara pembuatannya, pada saat proses pembuatan es krim ini harus diperhatikan secara seksama dari awal sampai akhir. Kerja sama dalam kelompok sangat diperlukan karena memerlukan waktu yang lama dan perlu tenaga ekstra.
Kerja keras mereka perlu dihargai dengan penilaian yang tinggi. Pada akhir pembelajaran peserta didik mempresentasikan kepada guru. Dari pembelajaran, membuat es krim ini banyak pengalaman belajar yang didapat oleh peserta didik.
Kerja keras, kekompakan dalam bekerja, kemampuan untuk mempresentasikan hasil karyanya agar mendapatkan penilaian maksimal dari apa yang dikerjakan. Dapat merasakan membuat sesuatu yang dapat bermanfaat untuk diri dan kehidupan nanti dalam masyarakat harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah. (gm2/lis)
Guru Kimia SMA Negeri 2 Semarang
