RADARSEMARANG.COM, Indonesia adalah negara yang kaya keanekaragaman meliputi suku, agama, ras, adat istiadat serta budaya. Artinya bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, antargolongan (SARA), Bahasa, Budaya tetapi merupakan satu kesatuan bangsa yaitu bangsa Indonesia.
Negara yang kondisinya seperti ini sangat rentan terjadinya konflik sosial terutama konflik horisontal. Pembahasan materi ini cukup luas dimulai dari pengertian Integrasi Nasional, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Nasional, Pentingnya Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia, Proses Integrasi Nasional di Indonesia, Ancaman Terhadap Integrasi Nasional, Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional dan Contoh Integrasi Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Pada saat materi Integrasi Nasional dibahas di kelas X DPIB 1 SMK Negeri 1 Kedungwuni, pada pembahasan materi terakhir siswa diminta untuk membuat contoh Integrasi Nasional yang terjadi di negara Indonesia. Seluruh siswa menjawab dalam lembaran kertas yang umumnya hanya mampu memberi 3 contoh saja : kenakalan remaja, tawuran pelajar dan kriminalitas.
Dari jawaban tersebut menandakan bahwa peserta didik hanya mengetahui contoh Integrasi Nasional dari sisi negatifnya saja. Hal ini menjadi tantangan bagi guru agar peserta didik mengetahui secara luas tentang contoh Integrasi Nasional melalui tinjauan aspek positif dan negatifnya.
Untuk memperluas materi ini saya memilih metode Snowball Throwing dengan sintak sebagai berikut : (1) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas. (2) Siswa dikelompokkan secara heterogen dalam hal kemampuan akademik, agama, suku, jenis kelamin, dan lain-lain. Jumlah angggota 4-5 orang per kelompok. (3) Salah seorang anggota dalam kelompok (ketua kelompok) maju ke depan/meja guru untuk menerima penjelasan materi dari guru. (4) Ketua-ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing dan memandu teman dalam kelompoknya untuk memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru. Berikan waktu secukupnya. (5) Setelah memahami materi, semua siswa membuat satu buah soal/pertanyaan dalam selembar kertas yang telah disiapkan oleh guru. (6) Lembaran soal yang telah dibuat siswa diremas untuk dibuat bulatan menyerupai bentuk bola (diibaratkan seperti bola salju). (7) Kemudian bola-bola kertas soal dilemparkan secara bebas oleh siswa, boleh ke arah teman atau ke arah yang lain. (8) Seluruh siswa memungut salah satu bola kertas kemudian kembali ke tempat duduk dan membuka bola kertas untuk menjawab soal/pertanyaan yang ada (jika siswa memperoleh bola kertas yang berisi soal yang dibuatnya sendiri diminta untuk bertukar dengan temannya). Berikan waktu secukupnya. (9) Setelah selesai menjawab, siswa meremas kembali kertas dan membuatnya menjadi bentuk bola kembali serta melemparkannya kembali. (10) Setelah itu mereka memungutnya kembali dan menjawabnya di bawah jawaban siswa yang pertama (siapa tahu ada alternatif jawaban lain). (11) Kemudian guru meminta salah seorang wakil dari masing-masing kelompok untuk maju dan membacakan jawaban soal pada bola kertas yang dipegang, siswa lain diminta untuk menanggapinya. (12) Setelah selesai presentasi siswa kembali duduk dan berganti siswa yang lain untuk maju membacakan soal dan jawaban pada bola kertasnya masing-masing. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa membacakan bola kertasnya (jika waktu memungkinkan, jika tidak cukup wakil saja). (13) Guru menyampaikan penegasan materi. (14) Guru memandu siswa untuk menyimpulkan materi. (15). Guru mengadakan evaluasi untuk mengecek sejauh mana siswa memahami materi yang dibahas. (gm2/ton)
Guru PPKn SMK Negeri 1 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan