RADARSEMARANG.COM, Bentuk molekul merupakan salah satu materi yang abstrak dalam pelajaran kimia. Bentuk molekul ini sulit untuk dipahami oleh peserta didik, karena perlu ilustrasi yang baik agar dapat membayangkan bentuk dari molekul tersebut.
Media pendidikan yang baik harus memiliki standar kualitas yang baik untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam mempelajari bentuk molekul adalah alat peraga Bentuk Molekul berdasarka teori VSEPR. Berdasarkan Kurikulum 2013, KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan, serta KD 3.4 yaitu, Menerapkan teori pasangan elektron kulit valensi (VSEPR) dan teori domain elektron dalam menentukan bentuk molekul.
Alat peraga pembelajaran diartikan sebagai alat yang digunakan oleh pendidik untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, mengilustrasikan dan memantapkan pesan dan informasi dan menghilangkan ketegangan dan hambatan dan rasa malas peserta didik (Asyhar, 2012:12).
Bentuk molekul suatu senyawa berdasarkan teori VSEPR dapat menjelaskan sifat-sifat dari suatu senyawa, misalnya sifat polar atau kepolaran. Syarifuddin (1994:22) mengatakan bahwa bentuk molekul suatu senyawa berdasarkan teori VSEPR ditentukan oleh beberapa faktor berikut ini: tolak-menolak antarelektron, tolak-menolak antarinti, tarik-menarik antara inti dan elektron, dan energi kinetik dari elektron-elektron.
Alat peraga dapat membantu menjelaskan bagaimana pasangan-pasangan elektron, baik pasangan elektron ikatan maupun pasangan elektron bebas, yang terdapat pada kulit valensi atom pusat berada sejauh mungkin satu sama lain agar tolakannya minimal. Pasangan-pasangan elektron tersebut diarahkan pada posisi tertentu dalam ruang. Molekul dengan rumus umum AXmEn (A adalah atom pusat, X adalah PEI, E adalah PEB, m adalah banyaknya substituen tertentu atau banyaknya PEI, n adalah banyaknya PEB) memiliki bentuk-bentuk tertentu.
Dengan alat peraga ini peserta didik lebih memahami bentuk molekul. Sebagai contoh bentuk molekul linear (AX2) terjadi jika ada dua atom yang berikatan dengan atom pusat maka sudut yang terbentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat sebesar 180◦ sehingga tertata pada satu garis lurus. Pasangan elektron ikatan akan mengatur sendiri letaknya sejauh mungkin sehingga tolakan antarelektron minimum.
Contoh lain adalah peserta didik bisa memahami jika terdapat tiga pasangan elektron, kemungkinan bentuk molekul yang dapat terjadi ada dua, yaitu segitiga datar dan bentuk V. Bentuk molekul segitiga datar (AX3) terjadi apabila tiga elektron yang berikatan dengan atom pusat maka sudut yang terbentuk oleh ketiga ikatan ke arah atom pusat adalah 120◦. Pasangan elektron ikatan akan mengatur sendiri letaknya sejauh mungkin seperti segitiga sama sisi sehingga tolakan antar elektron minimum.
Dengan alat peraga bentuk molekul siswa lebih memahami materi dan dapat meramalkan bentuk molekul yang terjadi sesuai rumus pada teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion), sehingga prestasi belajar lebih meningkat, khususnya mata pelajaran kimia kelas X IPA SMA Negeri 6 Semarang. (gml2/ton)
Guru Kimia SMA N 6 Semarang