30 C
Semarang
Thursday, 23 October 2025

Pembelajaran Kelangsungan Hidup Organisme dengan “JAS”

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Melihat para siswa antusias dalam proses pembelajaran sungguh sangat menyenangkan bagi seorang guru. Karena dengan begitu sangat memungkinkan terjadinya peningkatan capaian kompetensi pada siswa. Namun pada kenyataannya, hal tersebut hanya terjadi pada kompetensi dasar (KD) tertentu, dan belum tercipta suasana yang serupa pada semua KD. Keadaan itulah yang mengharuskan seorang guru untuk selalu berinovasi guna meningkatkan kualitas pembelajarannya.

Dalam menentukan pandekatan dan metode pembelajaran guru harus memperhatikan karakteristik materi pembelajaran, karakteristik siswa, lingkungan belajar serta mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar. Dengan demikian akan tercipta suasana belajar yang menarik dan memberikan pengalaman belajar yang tertanam kuat dalam diri siswa.

Menurut Winarno (2003), dalam menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup (life skill) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari. Salah satu pendekatan yang memberikan kecakapan hidup adalah dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). JAS merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang memnfaatkan lingkungan alam sekitar baik yang berupa lingkungan fisik, sosial dan budaya sebagai obyak belajar IPA dengan mempelajari fenomona alam melalui kerja ilmiah (Kartiyono dan Marianti, 2004).

Pendekatan JAS merupakan suatu strategi alternatif dalam pembelajaran dengan mengajak siswa menjelajah lingkungan untuk terjadinya pencapaian semua Kompetensi Inti (KI1, KI2, KI3 maupun KI4) sehingga memiliki penguasaan ilmu serta keterampilan, penguasaan sikap, latihan bermasyarakat serta mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Lingkungan sekitar merupakan sumber belajar yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih memecahkan masalah yang dilakukan dengan kegiatan fisik dan mental sehingga siswa akan menemukan pengetahuan pembelajaran melalui pengalaman belajar.

SMP Negeri 1 Pageruyung Kendal dikelilingi oleh sawah dan kebun yang menjadikan suasana sangat sejuk. Pemenang Lomba Sekolah Adiwiyata 2019 ini terus berusaha menciptakan lingkungannya menjadi “School Green” dengan taman sekolah, kolam ikan, serta kebun sekolah yang terawat dengan baik. Kondisi sekolah yang demikian ini sangat cocok sebagai sumber belajar IPA, khususnya pada materi kelas IX, KD Kelangsungan Hidup Organisme. Sehingga pendekatan JAS dirasa tepat untuk meningkatkan aktivitas serta pemahaman siswa pada KD tersebut.

Sebelum meng-explore lingkungan sekitar, guru menyiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan. Pertama, menyampaikan cakupan materi yang harus dipelajari di luar kelas. Kedua, secara acak membentuk kelompok yang beranggotakan empat siswa. Setiap kelompok tersusun oleh siswa yang heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuan akademisnya. Keempat, membagikan LKS yang harus dikerjakan selama menjelajah lingkungan sekolah kepada tiap kelompok dengan waktu penjelajahan selama 40 menit Kelima, memilih dua kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Keenam, menyampaikan evaluasi kegiatan. Ketujuh, menutup kegiatan pembelajaran dan memberikan tugas penyelesaian laporan kegiatan dirumah.

Pendekatan JAS memungkinkan siswa dapat mengkaitkan antara konsep yang mereka temui dari kajian pustaka dengan dunia nyata, sehingga dapat lebih mudah dipahami dan bermanfaat. Penemuan pengetahuan bagi siswa merupakan suatu penghargaan yang dapat memberi rasa puas dan rasa percaya diri pada siswa. Kegiatan menjelajah alam sekitar ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yang menjadikan siswa terlibat secara emosional dalam pembelajaran. (gm2/aro)

Guru IPA SMP Negeri 1 Pageruyung, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya