RADARSEMARANG.COM, Kebijakan pendidikan di Indonesia yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem, memiliki konsep Merdeka Belajar, menjawab tantangan dunia yang lebih mengedepankan kreativitas, rasa ingin tahu, tahan banting, empati, berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, percaya diri, kerjasama, serta jiwa pembelajar. Perbaikan arah kebijakan pendidikan tersebut adalah proses pembelajaran yang tidak hanya fokus pada pencapaian nilai akademik, tetapi juga bisa menjadi pengalaman menyenangkan bagi para siswa dan guru. Guru diajak terlibat lebih banyak sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Di sini diperlukan perubahan budaya pendidikan, bagaimana cara guru mengajar, cara meningkatkan motivasi siswa belajar, merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam melaksanakan perubahan proses pembelajaran. Manga Sains Festival menjawab tantangan perubahan pendidikan tersebut.
Manga Sains Festival adalah metode pembelajaran mengadopsi budaya populer Jepang yang banyak disukai oleh masyarakat Jepang dan negara-negara lain. Besarnya pengaruh Manga bisa dijadikan motif bagi para pembelajar untuk mendorong minat belajar dan menimbulkan suasana belajar menyenangkan bagi siswa. Hal ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran kimia kelas XI MIPA di SMAN 5 Semarang pada materi penerapan asam-basa, penyangga, hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mempelajari indikator asam basa, peran penyangga dan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan metode Manga Sains Festival dapat dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, siswa dibentuk dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 2 orang saja, hal ini bertujuan agar lebih mudah menyatukan ide masing-masing siswa dalam membuat konsep Manga Sains yang hendak dibuat. Ide atau konsep Manga Sains yang hendak dibuat harus sesuai dengan tema yang diberikan oleh guru sehingga sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Kedua, setiap kelompok menyusun sebuah scenario sesua dengan tema yang telah mereka dapatkan. Dalam tahapan ini guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing, di lain pihak siswa mengembangkan karakter rasa ingin tahu, saling menghormati pendapat antar anggota kelompok, tahan banting. Ketiga, peserta didik dalam kelompok menggambar manga sesuai dengan skenario yang disusun. Tahapan ini dikembangkan karakter kreativitas, percaya diri dan kerjasama antar anggota kelompok. Keempat, hasil manga yang telah dibuat oleh peserta didik dipamerkan di dinding kelas. Pada saat pameran manga setiap peserta didik dapat berkeliling dan membaca serta mencatat hal-hal penting yang terdapat dalam setiap manga yang dipamerkan. Apabila ada peserta didik yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang manga yang dipamerkan maka akan dijelaskan oleh kelompok pembuat manga tersebut. Dalam tahap ini peserta didik mengembangkan karakter rasa ingin tahu.
Manga sains festival sebagai media pembelajaran penerapan asam-basa, hidrolisis, penyangga dalam kehidupan sehari-hari ternyata membuat peserta didik lebih bersemangat,tidak membosankan, adanya penghargaan atas karya yang telah mereka buat menjadikan motivasi tersendiri bagi peserta didik untuk memberikan hasil yang terbaik. Jiwa pembelajar sungguh dirasakan dengan metode Manga Sains Festival. (gml1/ton)
Guru Kimia SMAN 5 Semarang