27 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Talking Stick Metode Jitu Siswa lebih Siap Belajar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Menjadi guru pada era industri 4.0 dituntut tidak hanya saklek menerapkan kurikulum semata. Guru harus melakukan inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga membuat anak didik antusias mengikuti kegiatan tersebut di sekolah.

Lewat Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) diharapkan sekolah akan melakukan sebuah program inovasi pembelajaran menjadi lebih kolaboratif, inklusif, dan menarik guna mendorong kemampuan diri siswa. Hal inilah yang saya coba terapkan di kelas V SD Negeri 5 Juwangi Kabupaten Boyolali untuk menyiapkan siswa siswi kami dalam menghadapi pembelajaran abad 21. Salah satu cara yang kami terapkan adalah dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick.

Penerapan metode Talking Stick siswa dituntut untuk siap menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat tanpa terlebih dahulu ditunjuk atau mengajukan diri, namun berdasarkan pemberhentian tongkat yang bergulir pada setiap siswa. Hal ini meminimalkan terjadinya monopoli kelas oleh siswa-siswa yang pintar, sehingga siswa-siswa yang kurang pintar juga dapat untuk mengemukakan pendapatnya.

Permainan Talking Stick dikatakan menyenangkan karena didalam tongkat tersebut tidak hanya berisi soal-soal tetapi juga soal kosong atau soal pengalihan untuk menghindari terjadinya senam jantung pada diri siswa dan karena permainan tersebut diiringi oleh iringan musik. Keuntungan penggunaan musik adalah membuat siswa rileks dan mengurangi rasa stres. Hal ini sesuai dengan pendapat Deporter (2009) yang menyatakan bahwa musik dapat membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Unsur permainan dalam pembelajaran akan menimbulkan motivasi dalam diri siswa untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Langkah dalam penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stik ini, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 orang yang heterogen. Kelompok dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban, persahabatan atau minat. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan. Guru memberikan kesimpulan. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu.

Metode talking stick sedikit banyak membuat siswa untuk selalu siap dalam mengikuti pembelajaran. Sebab semua mempunyai kesempatan untuk ditunjuk dan menjawab pertanyaan. Selain itu, kegiatan estafet sambil bernyanyi membuat siswa merasa gembira dan tidak tegang selama menunggu giliran menjawab pertanyaan.

Kelebihan dari Metode Talking Stick adalah Dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga siswa tidak tegang dan bisa belajar dengan baik, sehingga siswa merasa termotivasi dan senang untuk dapat mengikuti pelajaran serta dapat menguasai materi pelajaran. Siswa menjadi termotivasi untuk kreatif dalam berbagai macam lagu. (on2/ton)

Guru Kelas SDN 5 Juwangi Kec. Juwangi Kab. Boyolali


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya