RADARSEMARANG.COM, USIA siswa sekolah dasar kelas tinggi merupakan usia yang mudah untuk mudah terpengaruh hal negatif. Anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dari pada oleh orang tua atau anggota keluarga lain (Hastuti, 2012: 23). Demikian pula yang terjadi pada siswa kelas V SDN 2 Wonosari Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.
SDN 2 Wonosari merupakan SD yang satu atap dengan SMP. Siswa SD dan SMP terbiasa bermain dan berolahraga bersama. Lingkungan SD yang satu atap dengan SMP menjadikan siswa SD mudah terpengaruh dengan cara bergaul maupun kebiasaan siswa SMP. Hal itu dapat terlihat dalam perayaan ulang tahun teman sekelasnya.
Mereka terpengaruh dengan perayaan ulang tahun yang dilakukan oleh siswa SMP, sehingga menirunya. Seperti melempari temannya yang berulang tahun dengan telur, tepung, air, dan sebagainya. Hal tersebut tentu saja tidak ada manfaatnya.
Salah satu inovasi untuk mengubah kebiasaan tersebut yaitu dengan “ultah berkah”. Ultah berkah yaitu kegiatan merayakan hari ulang tahun salah seorang siswa di kelas dengan membaca doa bersama dan makan bersama.
Kegiatan Ultah Berkah ini dilakukan jika ada salah seorang siswa kelas V yang berulang tahun. Langkah-langkah pelaksanaannya, yaitu satu hari sebelum ulang tahun salah satu siswa dirayakan, guru memberitahukan kepada seluruh siswa kelas V untuk membawa bekal makanan bergizi dari rumah.
Pada saat perayaannya, guru meminta siswa yang berulang tahun untuk maju kedepan kelas mengahadap kepada teman-temannya. Kemudian menyanyikan lagu ulang tahun bersama-sama serta mendoakan siswa yang berulang tahun. Setelah selesai, seluruh siswa maju secara bergiliran untuk berjabat tangan dan memberikan ucapan selamat ulang tahun.
Langkah selanjutnya, seluruh siswa mengeluarkan bekal makanan yang telah mereka bawa. Namun sebelum mereka memakannya, guru menanyakan tentang makanan yang mereka bawa dan memberikan penjelasan tentang kandungan gizinya serta tata cara makan yang baik. Dengan memberikan contoh dan siswa langsung mempraktikkannya.
Pada saat makan, siswa tidak diperkenankan berbicara. Pada saat mulut kosong, baru boleh berbicara. Setiap siswa boleh saling bertukar atau mencicipi makanan yang dibawa oleh temannya dengan cara meminta izin kepada pemiliknya.
Terakhir, guru menjelaskan manfaat dari kegiatan tersebut dan meminta siswa untuk tidak merayakan ulang tahun dengan kegiatan yang negatif dan tidak bermanfaat. Tidak hanya itu, guru pun menyarankan untuk tidak meniru kebiasaan atau tingkah laku negatif lainnya dari siswa SMP.
Kegiatan ini dilaksanan di dalam kelas, pada saat istirahat pertama. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu pembelajaran kelas V serta tidak menggangu pembelajaran kelas yang lain.
Dengan adanya kegiatan ini, banyak manfaat yang didapat seperti menumbuhkan rasa kekeluargaan, peduli terhadap sesama, serta kesetiakawanan sosial. Selain itu, siswa mengetahui adab atau tata cara makan yang baik dan yang terpenting yaitu memotivasi siswa untuk membiasakan diri melakukan kebiasan yang positif dan bermanfaat.
Siswa yang berulang tahun merasa lebih berkesan karena dirayakan bersama dengan teman sekelas beserta gurunya. Kegiatan pembiasaan ini akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa karena dilakukan dengan mudah, murah, dan meriah. Sehingga mereka tidak merasa terbebani untuk menjalankannya.
Kegiatan ultah berkah ini sangat membantu mengubah kebiasaan siswa dan melaksanakan pendidikan karakter bagi siswa dengan cara yang menyenangkan. Terbukti siswa kelas V antusias untuk mengingatkan hari ulang tahun temannya dan merayakannya dengan kegiatan ultah berkah. (dar1/zal)
Guru kelas V SDN 2 Wonosari Kabupaten Kendal