27 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Outbound Bangun Jiwa Wirausaha Berkarakter

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM Guru mana sih yang tidak menginginkan sekolahnya sejuk, asri, hijau, aman, dan nyaman? Tentu itu harapan semua guru. Oleh karena itu perlu adanya inovasi untuk mengetasi keterbatasan.

Keterbatasan dan karakter di setiap sekolah pasti berbeda. Untuk itu diperlukan inovasi guna mengubah keterbatasan yang ada menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih. Dan salah satu tugas guru adalah untuk membangun karakter, serta potensi/bakat yang dimiliki peserta didiknya. Jiwa kewirausahaan, karakter tanggung jawab dan peduli lingkungan bagi peserta didik merupakan tujuan dari penulisan ini, sebagai upaya untuk membangun potensi peserta didik dan juga potensi yang ada di lingkungan SD Negeri 6 Bangsri.

Sekolah dasar negeri 6 Bangsri memiliki potensi berupa dua halaman sekolah yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Permasalahan menjadi kompleks ketika karakter tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajaran dan lingkungan sekolah belum tampak baik.
Kurangnya karakter tanggung jawab, dapat dilihat dari sikap mereka, ketika banyak peserta didik yang tidak mengerjakan tugas dari guru. Kepedulian peserta didik terhadap lingkungan juga belum tampak. Hal ini dapat dilihat dari seringnya peserta didik membuang sampah tidak pada tempatnya, membuat lingkungan belajar menjadi kotor dan tidak nyaman.

Untuk mengatasi lingkungan sekolah yang tidak nyaman, selaras dengan hasil penulisan Suprio (2018) penguatan pendidikan karakter berbasis sekolah dan keterampilan sosial pada peserta didik yaitu kerja sama, tanggung jawab, penegasan, empati, dan pengendalian diri.
Penulis berupaya mengimplementasikan pembelajaran tema 5 wirausaha dengan kegiatan outbound melalui kegiatan menanam dalam pot (tabulampot) dan menanam di lahan pekarangan (tabulakar), sebagai upaya untuk membangun karakter tanggung jawab dan peduli lingkungan serta membangun jiwa wirausaha peserta didik kelas 6a di SD Negeri 6 Bangsri.

Membangun karakter dan jiwa wirausaha peserta didik mudah. Mereka butuh teladan. Sebagai teladannya adalah para guru dan kepala sekolah yang ikut terjun langsung dalam outbound. Peserta didik pun dengan gembira ikut menanam di tabulampot dan tabulakar seperti tanaman cabai, terong, tomat, kangkung, dan apotek hidup.

Setiap hari peserta didik melakukan perawatan berdasarkan jadwal piket. Kegiatannya menyirami tanaman, dan mengganti tanaman yang mati dengan yang baru supaya lebih produktif. Serta mencatat berapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dan berapa yang layu/mati yang harus segera diganti, sebagai bentuk tanggung jawab penuh mereka dalam merawat tanaman baik yang di tabulampot maupun yang tabulakar.

Pengerjaan dari awal sampai selesai giat outbound melalui tabulakar dan tabulampot selalu dikawal dengan pengamatan/penilaian yang dilakukan oleh penulis sebagai guru kelas dibantu beberapa guru. Hal ini semakin memotivasi peserta didik, membuat mereka senang dan bangga. Belum sampai 3 bulan sudah tampak indah kebun mininya. SDN 6 Bangsri pun sejuk, nyaman, bersih, dan indah. Porsi hasil panen memang masih sedikit. Tetapi secara bertahap mereka pun semakin mengerti manfaat dari pemanfaatan lahan pekarangan sekolah, dengan tabulakar dan tabulampot. namun dapat membuat peserta didik senang. Selain itu peserta didik juga memiliki kecakapan hidup untuk masa depan.

Tanpa disadari, karakter tanggung jawab mereka terbangun saat melakukan penanaman dan perawatan. Keperdulian mereka terhadap lingkungan pun terbangun ketika mereka merawat dan mengganti tanaman yang layu dengan yang segar. Peserta didik juga memiliki kesadaran dan pemahaman bahwa jika mereka bisa memanfaatkan lahan pekarangan dengan ditanami macam-macam tanaman, maka itu akan menguntungkan. Dengan demikian terbukti bahwa outboung mampu membangun jiwa wirausaha berkarakter pada peserta didik kelas 6a SDN 6 Bangsri. (dar1/lis)

Guru SDN 6 Bangsri, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya