RADARSEMARANG.COM, MATEMATIKA merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik mulai SD hingga SMA/SMK. Mapel ini membekali siswa berpikir yang logis, sistematis, kreatif dan mampu bekerja sama. Selama ini, matematika masih dipandang sebagai mapel yang kurang diminati. Siswa juga cenderung takut dengan pelajaran ini. Dalam mapel ini, siswa dituntut harus menghafal rumus serta mampu menghitung dengan berbagai cara.
Pada pembelajaran matematika kompetensi dasar (KD) membandingkan pecahan, tidak mudah dipahami oleh siswa kelas III SD. Peserta didik merasa kesulitan bagaimana cara membandingkan pecahan. Penulis mencoba menggunakan media makanan yang disukai siswa, sehingga belajar pecahan menjadi mengasyikkan. Jenis makanan yang dipilih penulis adalah sosis goreng yang setiap hari ditemui di rumah maupun di sekolah.
Membandingkan pecahan berarti melihat dua bilangan pecahan dan menentukan mana yang lebih besar. Untuk membandingkan pecahan yang harus dilakukan, yaitu membuat kedua pecahan memiliki penyebut yang sama, lalu melihat pecahan mana yang memiliki pembilang yang lebih besar. Cara itu memungkinkan mengetahui pecahan mana yang lebih besar. Bagian yang agak sulit yaitu mengubah pecahan agar memiliki penyebut yang sama.
Supaya peserta didik kelas 3 A SD Negeri Sawah Besar 01 Semarang tertarik dan mudah memahami cara membandingkan pecahan, penulis memberi tugas membawa sosis goreng dari rumah untuk praktik membandingkan pecahan. Tugas itu disambut teriakan senang dari peserta didik, karena disuruh bawa makanan yang disukai untuk media belajar.
Peserta didik diajak untuk belajar dengan temannya dengan dibuat kelompok –kelompok. Lalu siswa diajak untuk berbagi. Satu sosis dibagi dua anak yang bagiannya sama besar. Sosis yang kedua dibagikan ke temannya tiga bagian sama besar. Peserta didik sangat antusias untuk mempraktikkan dengan membagi sosis goreng itu dengan adil. Dengan berbagi kepada temannya, akan mengaktualisasikan juga penerapan karakter yang baik.
Dengan berbagi sosis goreng tadi, diharapkan akan mampu membandingkan pecahan satu perdua dengan satu pertiga. Sosis pertama dibagi dua bagian yang sama. Sosis kedua dibagi tiga bagian yang sama besarnya. Dengan mengamati hasil potongan tadi, akan dapat menunjukkan dengan mudah bagian sosis yang lebih besar yang mana dan bagian sosis yang kecil yang mana.
Media sosis goreng yang dipergunakan untuk praktik membandingkan pecahan dengan cara berbagi dengan teman sejawatnya sangat menyenangkan, karena media yang dibuat praktik tadi dapat dimakan bersama teman-temannya. Kegiatan pembelajaran matematika tadi telah mengubah pandangan yang menganggap matematika sulit dan menakutkan, tidak tampak di sini. Sehingga merasa pembelajaran ini sangat menyenangkan. Dibandingkan apabila hanya diberi soal di papan tulis, kemudian dikerjakan, maka siswa akan lebih senang dan mudah memahami dengan cara dipraktikkan seperti ini.
Pembahasan permasalahan pembelajaran matematika di SD tentang konsep dasar pecahan dengan menggunakan media diyakini dapat memudahkan dan memberikan kesenangan pada peserta didik. Dengan menggunakan media sangat membantu terciptanya pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, yaitu menyenangkan, konstektual dan bermakna melalui langkah pembelajaran untuk mengamati, menanya eksperimen, mengolah informasi, dan menyimpulkan hasil sesuai tujuan.
Pembelajaran matematika kompetensi dasar membandingkan bilangan pecahan lebih besar dan lebih kecil yang dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik kelas 3A SD Negeri Sawah Besar 01, ternyata lebih mudah dipahami dengan menggunakan media sosis goreng. Terbukti, para siswa sangat antuasias, dan hasil belajar siswa tentang membandingkan pecahan pun meningkat. (dar1/aro)
Guru Kelas 3A SD Sawah Besar 01 Semarang
