26 C
Semarang
Tuesday, 28 October 2025

Korona vs Pembelajaran

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Seperti kita ketahui bersama, penyebaran pandemi virus korona atau Covid-19 di Indonesia membuat banyak sekolah menghentikan proses pembelajaran di kelas atau tatap muka. Untuk menekan penyebaran korona, sejak 16 Maret 2020 pemerintah memutuskan supaya peserta didik belajar dari rumah dan guru bekerja di rumah (Work at Home). Tak hanya itu, Presiden Jokowi telah menetapkan pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun 2020 akibat pandemi korona atau Covid-19.

Pemerintah melalui kebijakan ini mengharapkan bisa mengurangi mobilitas peserta didik sehingga dapat menekan penyebaran korona. Sebagai gantinya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan dengan jarak jauh atau remote learning. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berupaya membangun kerja sama dengan berbagai pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan daring.

Melalui KBM daring harapan pemerintah dapat dilakukan dengan efektif? Sebagai kepala SMK Negeri 1 Lebakbarang, saya menetapkan untuk membuat Manajemen Waktu belajar dengan teratur. Mengerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan guru dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS). Hal ini lebih mudah dijalani jika pihak sekolah memberikan batasan jadwal akses daring kepada peserta didik.

Bagi peserta didik yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-tugas sekolah di menit-menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan lalu menghubungi temannya yang sudah biasa belajar daring untuk membantunya. Oleh sebab itu, membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan yang mesti ditanamkan kepada peserta didik yang melakukan remote learning. Disini peserta didik menggunakan smartphone dalam mengerjakan tugas sekolah dalam mengatasi KBM di tengah pandemi wabah virus korona / Covid-19.

Peserta didik harus mengetahui aplikasi apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran daring. Tidak semua sekolah sudah menyediakan layanan belajar daring yang memadai, oleh karenanya beberapa platform belajar daring dapat menjadi alternatif. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah dengan menjaga Komunikasi dengan guru dan teman sejawat di dalam kelas bagi peserta didik yang belum terbiasa melakukan KBM daring.

Dengan adanya KBM daring ini bisa kita gunakan untuk mengasah keterampilan komunikasi daring guru, Tenaga Administrasi Sekolah, dan peserta didik. Jika memang belum yakin dengan hasil tugas yang dikerjakan, peserta didik dapat segera menghubungi guru mapelnya. Meskipun banyak peserta didik yang merasa kesulitan melakukan KBM daring ini, jika sudah terbiasa, hal ini malah memberi kemerdekaan belajar, yang tidak ditemui pada KBM di ruang kelas.

Selain KBM dengan daring, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga memberikan program belajar dari rumah yang bekerja sama Televisi Republik Indonesia (TVRI). Program yang ditunjukkan sebagai upaya perluasan akses belajar kepada para peserta didik yang kesulitan dalam mendapatkan pembelajaran secara daring.

Upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, diharapkan dapat membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena alasan ekonomi maupun alasan letak geografis.

Pembelajaran di tengah pandemi wabah virus korona/Covid-19 dengan sistem daring (media online) dan program belajar di rumah melalui program belajar di TVRI (media elektronik) supaya peserta didik tidak terganggu kegiatan sekolahnya dan tidak terancam hak-hak pendidikan mereka di masa yang akan datang. (pkl2/ton)

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lebakbarang Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya