RADARSEMARANG.COM, IPS adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang kehidupan sosial sehari-hari yang terjadi di masyarakat. Salah satu di antaranya mempelajari kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah tindakan atau perilaku manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dilandaskan pada prinsip-prinsip ekonomi.
Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Ketiga kegiatan tersebut pastilah sangat penting dalam kehidupan baik sekarang maupun yang akan datang.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding dan ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar (Daryanto, 2014).
Kegiatan ekonomi merupakan materi yang cukup luas. Maka, materi ini tidak dapat dikuasai atau dipahami hanya dengan metode guru ceramah dan siswa mendengarkan. Teknik ceramah membuat siswa kurang aktif selama proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi membosankan.
Meskipun tanya jawab juga sering dilakukan oleh guru tetapi hanya beberapa siswa saja yang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru. Guru lebih dominan dalam proses pembelajaran. Sedangkan siswa kadang-kadang tidak memperhatikan penjelasan dari guru, misalnya bergurau atau cerita sendiri bahkan menimbulkan keributan di dalam kelas.
Guru berperan penting mengubah proses pembelajaran menjadi hidup, dengan menggunakan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan siswa, guru dan lingkungan sekitar adalah metode kunjungan lapangan. Tujuan metode ini untuk mengamati kegiatan atau praktik yang terjadi di lapangan atau kehidupan nyata. Kunjungan lapangan biasanya berjangka waktu pendek, mungkin kurang dari satu jam atau tidak lebih dari dua atau tiga jam (Suprijanto,2007:132).
Kunjungan ke lapangan adalah suatu metode yang sangat baik untuk memperkuat informasi yang disampaikan dalam ceramah (Simandjuntak,1983:87).
Kunjungan lapangan merupakan metode pembelajaran yang dilakukan siswa di luar kelas yang bertujuan membekali kemampuan dan keterampilan dasar tertentu sebagai sarana menumbuhkan kreativitas. Metode ini juga sangat menyenangkan dan menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar di dalam kelas. Pembelajaran dengan metode kunjungan lapangan ini dapat diterapkan pada materi kegiatan ekonomi kelas VII SMP Islam Simbang Wetan. Dengan cara mengajak siswa ke pabrik batik di sekitar lingkungan sekolah untuk melakukan observasi langsung kegiatan produksinya.
Desa Simbang Wetan merupakan daerah pusat pembuatan batik yang mana hampir semua penduduknya berkecimpung dalam perbatikan. Langkah kegiatannya berturut-turut adalah: Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota 3-4 orang; Setiap kelompok membagi tugas anggotanya untuk bertanggung jawab pada tiap-tiap produksi;
Siswa melakukan observasi langsung kegiatan produksi dan mencatat hal-hal yang diperlukan; Siswa melakukan wawancara untuk melengkapi data yang diperlukan. Pada pertemuan berikutnya, siswa mendiskusikan rancangan laporan kelompoknya masing-masing dan membuat laporan dari observasi yang sudah dilakukan sesuai dengan draft yang disampaikan oleh guru sebelumnya. Setelah penulisan laporan selesai maka tiap-tiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. Kelompok lain menanggapi. Setelah selesai guru memberikan refleksi dan siswa menyampaian kesan dan pesan dari kegiatan kunjungan lapangan ke pabrik batik yang sudah mereka laksanakan.
Umumnya kesan yang disampaikan adalah menyenangkan. Mereka lebih memahami tentang kegiatan produksi, terbukti dengan diperolehnya ketuntasan nilai hasil belajar siswa. (pkl2/lis)
Guru SMP Islam Simbang Wetan, Kabupaten Pekalongan