30 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Pembelajaran Online Tergantung pada Koneksi Internet

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, AWAL pertengahan Maret 2020, Indonesia gempar dengan wabah virus korona atau severe acute respiratory syndrome corona virus2 (SARS-Cov-19). Adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut Covid-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wulan China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan beberapa negara, termasuk Indonesia.

Gejala awal infeksi virus korona bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, pasien bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus korona.
Di tengah sibuknya pendidikan Indonesia saat itu, hampir semua tingkatan pendidikan yang mempersiapkan Ujian Nasional (Unas) berbasis online serta merta berantakan gara-gara wabah virus Covid-19. Pembelajaran diliburkan hingga kurun waktu 2 minggu (14 hari) untuk semua pelajar dari tingkatan TK/PAUD hingga pelajar maupun mahasiswa. Berkat kemajuan teknologi yang pesat, pembelajaran online pun berjalan walau dipaksakan. Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan siswa belajar sepenuhnya secara online sambil tetap menjaga jarak untuk bersosialisasi dengan teman sekelas, menonton kuliah dan berparsitipasi dalam situasi diskusi dengan jarak jauh (video conference/vicon).

Fakta dan angka tentang pembelajaran online 85 persen siswa berpikir bahwa pembelajaran online adalah sama atau lebih baik daripada pengalaman kelas tradisional. Pembelajaran online dapat menjadi pengalaman yang benar-benar baru bagi penulis dan lainnya. Apalagi latar belakang pembelajaran tradisional.

Bagaimana pembelajaran online akan disampaikan? Siswa sering berpikir bahwa sumber belajar mereka akan dikirim melalui email, atau media lainnya dengan menggunakan aplikasi-aplikasi seperti google form, drive ruang guru, dan lain lain. Adapun sistem penilaian yang bisa digunakan seperti penugasan individu, kegiatan diskusi lewat vicon.

Semakin meluasnya penyebaran wabah covid-19 ini, membuat pemerintah dan semua stakeholder berpikir keras dalam menanganinya. Sampai saat ini, pemerintah belum mengambil langkah refresif seperti pembatasan wilayah secara ketat atau lockdown, tetapi hanya melakukan aturan pembatasan sosial atau social distancing. Hal ini diatur dalam UU nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan yang kemudian dipertegas dengan PP nomor 21tahun 2020 dan Permenkes 9 tahun 2020 tentang pebatasan sosial berskala besar.

Presiden Joko Widodo dengan tegas mengimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah dari rumah. Hal inilah yang membuat dunia pendidikan berubah 180 derajat. Karena satu-satunya solusi yang bisa ditawarkan dengan melakukan pembelajaran daring (online learning/online classroom).

Pembelajaran secara daring atau online learning merupakan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan seperangkat komputer yang saling berhubungan. Sebagaimana yang dilakukan di SMK Negeri Karangpucung Kabupaten Cilacap. Guru dan siswa berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi. Pembelajaran ini sangat bergantung pada koneksi jaringan internet yang menghubungkan antarperangkat guru dan para siswa. Pembelajaran daring ini sangat membantu dunia pendidikan di saat pandemi covid-19 ini. Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran daring seperti Whatsapp, Google Classroom, Edmodo, Quizzi, Zoom Cloud, Jitsi, dan lain-lain. (gml2/ida)

Guru Pembelajara Produktif SMK Negeri Karangpucung Kabupaten Cilacap


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya