RADARSEMARANG.COM, BERBICARA merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan secara langsung dengan orang lain. Namun, terkadang tidak semua orang atau dalam hal ini siswa mampu menggunakan keterampilan berbicara dengan baik. Apalagi hal tersebut dilakukan di hadapan teman-teman dan guru di kelas saat kegiatan pembelajaran, misalnya melaporkan atau mempresentasikan hasil pekerjaan dari kegiatan diskusi. Hal tersebut juga terjadi di kelas X SMA Negeri 1 Pegandon Kabupaten Kendal, ketika para siswa masuk pada kompetensi dasar (KD) 4.18 di semester 2 tentang mempresentasikan hasil resensi buku yang telah dibuat. Para siswa takut apabila hal yang dilaporkan salah atau ditertawakan oleh siswa lain yang mendengarkannya.
Untuk mengatasi hal tersebut, guru menerapkan model pembelajaran yang membuat siswa bisa melakukan kegiatan berbicara dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan yaitu market place. Market Place adalah metode pembelajaran berupa kegiatan pasar, dimana siswa dapat melakukan aktivitas jual beli informasi. Aktivitas yang dilakukan yaitu terdapat kelompok siswa pemilik informasi untuk dijual kepada kelompok lain dan kelompok siswa yang membeli informasi. Informasi yang diperjualbelikan adalah materi yang dipelajari pada hari itu. Manfaat dari model market place ini adalah siswa merasa bertanggung jawab untuk mencari informasi secara individual, berani untuk mempromosikan hasil pekerjaannya, dan belajar mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Dengan demikian, semua siswa akan mampu untuk berbicara di hadapan siswa lain tanpa rasa takut atau malu ditertawakan.
Adapun tahapan penggunaan model market place ini adalah yang pertama, setiap kelompok mempersiapkan barang yang akan dijual (resensi dari berbagai buku yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok). Pada tahap ini siswa mengamati, menanya dan mengeksplorasi analisis dari resensi berbagai buku yang telah dibuat secara akurat antar sesama kelompok.
Sedangkan tahapan kedua adalah barang yang dijual harus menarik (bisa menggunakan mind map, peta konsep, desain gambar dll.). Siswa mengasosiasi dan mengomunikasikan hasil eksplornya melalui produk seperti mind map, peta konsep, desain gambar dll. Berikutnya, tahapan ketiga yaitu setiap kelompok dibagi menjadi dua bagian (kelompok penjual dan kelompok pembeli). Kelompok penjual menjelaskan kehebatan produknya (resensi buku) secara detail. Kelompok pembeli menilai atau mendengarkan penjelasan dan mencatatnya.
Selanjutnya untuk tahapan keempat, pembeli akan berkunjung ke stan penjual (diberi kesempatan 5-6 menit). Pembeli mengunjungi penjual dan mencatat apa yang dijelaskan penjual. Berikutnya pada tahapan kelima, pembeli menyampaikan laporan hasil kunjungannya kepada kelompoknya. Pembeli menjelaskan hasil kunjungan dari penjual di kelompoknya. Pembeli dan penjual menilai mana kelompok terbaik pada saat kunjungan dan dikunjungi. Dan tahapan terakhir ditutup dengan refleksi
Pada saat menjual informasi yang berkaitan dengan isi resensi buku yang telah dibuat, barang yang akan dijual harus menarik yaitu bisa dalam bentuk mind map, peta konsep, desain gambar dll. Stan-stan penjualan juga harus menarik dan dibuat sekreatif mungkin oleh masing-masing kelompok. Dan yang terakhir masing-masing kelompok harus membuat laporan hasil kunjungan dari stan-stan penjualan.
Dengan menggunakan model market place, maka kegiatan berbicara melalui presentasi terhadap isi resensi buku yang telah dibuat akan menjadi asyik dan menyenangkan. Siswa tidak akan memiliki rasa takut salah dan malu ditertawakan. Dan kelaspun akan semakin hidup dengan berbagai informasi yang diperoleh dari kelompok lain tentang isi buku-buku yang telah diresensi. Hal tersebut terjadi karena semua siswa aktif mengikuti proses pembelajaran. (ikd2/zal)
Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Pegandon, Kendal