RADARSEMARANG.COM, UANG adalah alat pembayaran yang sah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Eksistensi uang memudahkan pertukaran barang agar pekerjaan dapat lebih mudah, sehingga uang menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, peran uang yang semakin penting dalam kehidupan manusia ini, kemudian mendorong oknum-oknum tertentu untuk melakukan kejahatan terhadap uang, seperti pemalsuan uang.
Bahkan, dengan semakin canggihnya teknologi, pemalsuan uang menjadi kejahatan yang paling rawan terjadi di banyak tempat dan merambah berbagai aspek kehidupan. Tujuannya bukan hanya untuk mencari keuntungan finansial, melainkan dijadikan sarana untuk mengganggu stabilitas politik, sosial dan ekonomi. Akibatnya, pemalsuan uang ini dapat menurunkan kewibawaan negara di dunia internasional.
Uang palsu adalah uang yang dicetak atau dibuat oleh perseorangan maupun perkumpulan atau sindikat tertentu agar berlaku sesuai nilainya. Siapa pun dapat mencetaknya. Uang-uang palsu yang beredar nyaris sempurna buatannya, karena didukung oleh perkembangan pemikiran dan teknologi. Kadang sulit dideteksi dengan mata telanjang, kecuali dengan detektor khusus yang menggunakan lampu ultraviolet atau sering disebut sebagai money detector. Meskipun sosialisasi agar masyarakat memegang prinsip 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) guna mencegah peredaran uang palsu, tetapi masyarakat masih sering abai.
Seorang penjual harus dapat memastikan bahwa alat pembayaran yang digunakan pembeli adalah asli. Tidak hanya penjual, seluruh pelaku ekonomi pun harus memastikan keaslian dari uang yang dipegangnya. Untuk itu, diperlukan pengetahuan, keterampilan, ketelitian serta kejelian seorang penjual atau kasir untuk membedakan antara uang yang asli dan yang palsu. Namun, cara yang masih sangat konvensional ini memang mulai kurang efektif dan membuat masyarakat sering kecolongan dengan peredaran uang palsu yang semakin komplikatif.
Melihat realita bahwa penggunaan uang kartal lebih mendominasi alat pembayaran di Indonesia, maka diperlukan pencegahan yang lebih signifikan untuk menekan beredarnya uang palsu. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan money detector sebagai pengaman dalam perekonomian. Dan mengenalkan money detector pada siswa SMK Negeri 1 Kabupaten Kendal.
Money detector atau alat pendeteksi uang palsu bekerja untuk memeriksa apakah secarik uang itu asli atau palsu. Alat ini akan memendarkan sinar ultra violet untuk menentukan keaslian uang. Kita hanya perlu menyalakan alat tersebut dan mendekatkan bagian tertentu dengan uang yang diperiksa. Uang asli akan menampilkan sesuatu yang memendar cahaya. Oleh karena itu, money detector dianggap cukup efektif karena mudah digunakan dan tidak membutuhkan banyak waktu. Saat ini, money detector uang palsu sudah tersedia dalam beberapa jenis, bentuk, dan ukuran. Kita tinggal memilih sesuai dengan kebutuhan.
Apabila seorang penjual atau siapapun masyarakat Indonesia menerima uang yang diragukan keasliannya, maka ia harus melaporkan kepada pihak-pihak yang terkait seperti Bank Indonesia (BI), bank umum dan pihak kepolisian. Dengan demikian, dapat memutus rantai peredaran uang palsu dan pelaku akan mendapatkan sanksi.
Money detector menjadi alat yang semakin krusial untuk mencegah beredarnya uang palsu. Pemanfaatan money detector merupakan salah satu cara untuk mengamankan perekonomian Indonesia. Ekonomi aman, rakyat pun nyaman. Namun, tidak cukup hanya money detector, kesadaran dan kontribusi masyarakat Indonesia untuk berperan serta dalam perekonomian Indonesia menjadi penting pula untuk mengamankan perekonomian. (pgn2/ida)
Guru SMK Negeri 1 Kabupaten Kendal