RADARSEMARANG.COM, Pemahaman menurut Anas Sudijono, adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan. Sedangkan. Dari pendapat tersebut, indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan, memerkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan kembali, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan.
Namun tanpa adanya upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan, mustahil siswa dapat memahami materi dengan baik. Selama ini pemahaman siswa belum maksimal utamanya pada konsep membandingkan dua pecahan. Maka dari itu guru harus memiliki berbagai alternatif cara dalam meningkatkan pemahaman siswa. Strategi peningkatan pemahaman siswa dapat ditempuh salah satunya dengan menggunakan media kartu pecahan.
Dengan menggunakan kartu pecahan ini, maka siswa dapat mudah membandingkan pecahan dengan cepat. Penggunaan media kartu ini dapat memberikan kesenangan pada siswa di dalam belajar karena dikemas dalam bentuk permainan. Belajar sambil bermain sangat sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD.
Kartu pecahan merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran matematika. Menarik minat siswa karena pembelajaran dilakukan dengan cara bermain. Media kartu pecahan merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk membantu guru dalam menjelaskan konsep membandingkan pecahan.
Kartu pecahan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 cm x 10 cm, bahan yang digunakan untuk membuat kartu pecahan ini adalah kertas karton. Pada bagian luar akan dibalut dengan kertas asturo dan plastik untuk menjaga kualitas kartu. Masing-masing kartu pecahan terbagi menjadi 2 bagian. Bagian atas terdapat angka pecahan, sedangkan bagian bawah kartu terdapat gambar yang menjelaskan angka pecahan tersebut.
Secara fisik kartu pecahan ini mudah dibuat dan tidak memerlukan biaya yang besar. Bentuk dan warnanya menarik, sederhana, mudah dikelola dan tahan lama. Pembelajaran matematika akan menjadi lebih menyenangkan serta membantu siswa belajar aktif dan mandiri. Berdasarkan pada aturan dalam menggunakan kartu pecahan, penggunaan media ini memiliki beberapa kelebihan. Siswa merasa gembira di dalam pembelajaran materi pecahan sederhana dengan kompetensi perbandingan karena pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan. Pemahaman siswa akan meningkat mengenai konsep perbandingan pecahan sederhana.
Selain itu, penggunaannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan kekurangan dari penggunaan media kartu pecahan adalah dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan metode ceramah.
Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan dalam pelaksanaannya. Guru harus dapat mengatur waktu sebaik mungkin dalam pelaksanaan permainan. Pendampingan oleh guru terus dilakukan selama permainan berlangsung agar bila ada yang mengalami kesulitan dalam permainan, maka memperoleh bimbingan dari guru.
Namun dari kelebihan dan kekurangan tersebut, media kartu pecahan tetap membantu siswa dalam memahami konsep membandingkan dua pecahan di kelas III SDN Mangkang Kulon 03 Korsatpend Kecamatan Tugu Kota Semarang. Terbukti pada pemahaman siswa meningkat yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar. (pgn1/lis)
Guru SDN Mangkang Kulon 03 Korsatpend, Tugu, Kota Semarang