RADARSEMARANG.COM, PADA era revolusi digital 4.0 ini sebagian besar masyarakat mulai menikmati gaya hidup yang berbasis teknologi. Perkembangan teknologi dan informasi pada dewasa ini sangat mempermudah ruang gerak masyarakat dalam berbagai hal. Maka dari itu, teknologi dan informasi menjadi sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai semua orang.Tak terkecuali dalam bidang pendidikan.
Di zaman modern ini, setiap peserta didik dituntut untuk siap bersaing meraih kualitas hidup agar dapat mandiri. Namun tidak jarang dalam proses mencapai kemandirian itu siswa menghadapi masalah yang membebani perkembangan fisik dan psikologisnya. Kadang masalah tersebut tidak mampu diatasi sendiri oleh siswa. Mereka memerlukan pelayanan yang secara sitematis mampu membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga ia mampu mengembangkan dirinya ke arah peningkatan kualitas kehidupan efektif sehari-hari.
Konseling perorangan merupakan salah satu jenis layanan yang dapat dilaksanakan oleh guru BK untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah. Andi Mapiare (1984) mendefinisikan konseling perorangan sebagi usaha membantu klien secara tatap muka dengan tujuan klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap masalah yang sedang dihadapi. Memang banyak pilihan pendekatan yang dapat dilakukan dalam proses konseling, misalnya face to face dan lainnya. Lantas bagaimana jika siswa selaku klien sedang menghadapi masalah dan ingin konseling dengan guru BK tetapi dengan keterbatasan waktu dan tempat? Nah dengan permasalahan ini, guru BK selaku konselor dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan inovasi cyber counseling.
Cyber counseling dapat didefinisikan sebagai praktik konseling profesional yang terjadi ketika konseli dan konselor berada secara terpisah dan memanfaatkan media elektronik untuk komunikasi melalui internet (Prasetiawan, H . 2016). Definisi ini yaitu mencakup website, email, video conference ataupun platform lain sebagainya. Dengan adanya cyber counseling memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru BK dan peserta didik lebih cepat lebih efisien dan lebih nyaman dari sudut pandang administrasi. Banyak peserta didik lebih mudah mengkomunikasikan perasaan maupun pikirannya ketika mereka konseling secara pribadi. Metode cyber counseling memiliki intensitas yang luar biasa dan keintiman untuk menjalin ikatan dengan peserta didik.
Menyadari bahwa pentingnya pelayanan cyber counseling, maka sebaiknya guru BK perlu memahami tentang cyber counseling secara komprehensif. Terkait dengan layanan cyber counseling Sibel D inyurek dan Gulen Uygarer (2012) dalam penelitiannya di Turkey, menyatakan bahwa pandangan akademisi tentang konseling secara online akan berguna bagi peserta didik yang pemalu yang tidak mau melakukan konseling dengan guru BK disekolah. Disamping itu, waktu layanan cyber counseling juga sangat fleksibel dan bisa dilakukan dalam ruang dan waktu yang berbeda.
Adapun beberapa kelebihan dari cyber counseling yaitu memberikan wadah bagi peserta didik yang pemalu untuk melakukan konseling dalam mengutarakan pikiran dan perasaannya, guru BK lebih mengenali karakter para peserta didik, guru BK dapat melakukan konseling dengan peserta didik kapan dan dimana saja atas dasar kesepakatan bersama, dan meningkatkan pengetahuan terutama peserta didik dalam penguasaan teknologi khususnya internet dan komputer di zaman yang semakin berkembang.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, cyber counseling adalah salah satu inovasi yang sangat menguntungkan bagi guru BK maupun peserta didik. Namun tanpa mengesampingan proses konseling yang efektif seharusnya selalu disesuaikan pendekatan dari waktu ke waktu sehingga sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Cyber counseling ini berhasil penulis terapkan ditempat penulis mengajar di SMA Negeri 3 Pemalang. (pkl1/zal)
Guru Bimbingan dan Konseling SMAN 3 Pemalang