RADARSEMARANG.COM, Mengenal karakteristik peserta didik merupakan salah satu bagian dari beberapa tuntutan atas kemampuan pedagogi yang harus dikuasai guru. Dengan memahami karakteristik peserta didik, guru akan lebih mudah memilih dan menerapkan metode, media atau alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Pembelajaran akuntansi tidak bisa dilepaskan dari konsep debit dan kredit. Dua kata tersebut merupakan kunci yang harus dipahami dan dimengerti dalam belajar akuntansi karena sifat keduanya yang bertolak belakang. Dalam materi mengenal konsep debit dan kredit diperlukan alat peraga yang dapat membantu peserta didik.
Alat peraga adalah media pengajaran yang mengandung atau membawakan konsep-konsep yang dipelajari (Pujiati, 2004: 3). Dengan menggunakan alat peraga pembelajaran salam debit dan salam kredit, pemahaman mengenai akun yang berada di debit, akun yang bertambah sebelah di debit, dan akun yang mempunyai saldo normal di sebelah debit akan lebih mudah dimengerti. Begitu juga dengan akun yang berada di kredit, bertambah di sebelah kredit, dan bersaldo normal di sebelah kredit akan mudah dipahami.
Teknisnya, guru menjelaskan terlebih dahulu bahwa alat peraga salam debit dan salam kredit memanfaatkan anggota tubuh, yaitu jari-jari tangan. Ada jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan jempol. Setiap jari berperan untuk melambangkan akun-akun yang ada di akuntansi. Jari jempol sebagai lambang akun harta/asset, jari telunjuk melambang akun beban, jari tengah melambangkan akun utang, jari manis melambangkan akun modal/ekuitas, dan jari kelingking melambangkan akun pendapatan.
Salam debit, dengan cara membuka kedua telapak tangan, kemudian memposisikan jari kelingking, jari manis, dan jari tengah ditekuk ke bawah, sedangkan jari telunjuk dan jari jempol pada posisi awal. Ketika salam debit menunjukkan akun harta dan akun beban yang dilambangkan masing-masing oleh jari jempol dan jari telunjuk, posisi kedua jari tidak ditekuk maka akun harta dan akun beban bertambah di sebelah debit, dan memiliki saldo normal di debit. Akun utang, akun modal/ekuitas, dan akun pendapatan yang dilambangkan masing-masing oleh jari tengah, jari manis, dan jari kelingking yang posisinya ditekuk ke bawah menunjukkan akun utang, akun modal/ekuitas, dan akun pendapatan berkurang di sebelah debit.
Salam kredit, dengan cara membuka kedua telapak tangan, kemudian memposisikan jari jempol dan jari telunjuk ditekuk ke bawah sedangkan jari tengah, jari manis, dan jari kelingking tetap pada posisi awal. Ketika salam kredit menunjukkan akun utang, akun modal/ekuitas, dan akun pendapatan yang masing-masing dilambangkan oleh jari tengah, jari manis, dan jari kelingking, posisi ketiga jari tidak ditekuk ke bawah maka akun utang, akun modal/ekuitas, dan akun pendapatan bertambah di sebelah kredit dan mempunyai saldo normal di sebelah kredit. Akun harta/assets dan akun beban yang dilambangkan masing-masing oleh jari jempol dan jari telunjuk yang posisinya ditekuk ke bawah, menunjukkan akun harta/asset dan akun beban berkurang di sebelah kredit.
Pembelajaran dalam kelas, guru mengajak peserta didik memperagakan salam debit, sambil mengucapkan akun harta dan akun beban bertambah di sebelah debit, memiliki saldo normal di sebelah debit, akun utang, akun modal/ekuitas, dan akun pendapatan berkurang di sebelah debit.
Begitu juga saat memperagakan salam kredit sambil mengucapkan akun utang, akun modal/ekuitas, dan akun pendapatan bertambah dikredit dan mempunyai saldo normal di sebelah kredit, akun harta dan akun beban berkurang di sebelah kredit. Dengan alat peraga salam debit dan salam kredit ini, peserta didik SMK Negeri 1 Lebakbarang memperoleh kemudahan dalam belajar akuntansi. (pkl1/lis)
Guru Akuntansi SMK Negeri 1 Lebakbarang Kabupaten