25 C
Semarang
Friday, 24 October 2025

Tumbuhkan Motivasi Siswa melalui Kooperatif STAD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ilmu pengetahuan alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi sangat penting. Struktur kognitif anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Mereka perlu dilatih dan diberi kesempatan untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan dan dapat berpikir serta bertindak secara ilmiah.
Pelajaran IPA adalah pelajaran yang sebenarnya menyenangkan bagi siswa. Tetapi bila metode ataupun model pembelajaran guru tidak menarik maka menyebabkan siswa menjadi jenuh dan kurang bisa menerima materi dengan baik saat pembelajaran.

Hal ini terjadi di kelas VI SD 2 Banyutowo, Kecamatan Kendal. Ketika pembelajaran IPA pada KD. 9.1 Materi Bumi dan Alam Semesta, banyak siswa yang ramai dan kurang memperhatikan pembelajaran. Sebagai seorang guru maka berusaha mencari pemecahan agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan siswa ikut terlibat secara utuh dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan itu guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran model kooperatif STAD memotivasi siswa, mendorong dan membantu satu sama lain, dan untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajarai materi yang diberikan.

Mereka harus mendorong teman mereka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga, dan menyenangkan.
Menurut Trianto (2009: 68) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen. Merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Aris Shoimin (2014:187) adalah sebagai berikut: guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru dapat menggunakan berbagai pilihan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Misal, dengan metode penemuan terbimbing atau metode ceramah. Langkah ini tidak harus dilakukan dalam satu kali pertemuan, tetapi dapat lebih dari satu kali.
Kemudian guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga diperoleh nilai awal kemampuan siswa. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah). Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari budaya atau suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender.

Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah diberikan, mendiskusikannya secara bersama-sama, saling membantu antaranggota lain serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap kelompok dapat menguasai konsep dan materi.

Bahan tugas untuk kelompok dipersiapkan oleh guru agar kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai. Guru memberi tes/kuis kepada setiap siswa secara individu. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya. Setelah menerapkan kooperatif tipe STAD, ternyata mampu memotivasi siswa. Siswa saling mendukung membantu satu sama lain sehingga meningkatkan motivasi belajar. Hasil belajar pun lebih meningkat. (pgn2/lis)

Guru SDN 2 Banyutowo, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya