26 C
Semarang
Thursday, 23 October 2025

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model STAD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dari sudut pandang siswa, pembelajaran merupakan proses yang berisi seperangkat aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Abidin, 2012 :3).

Pada hakekatmya pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dirancang secara sengaja dengan tujuan menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika. Rendahmya hasil belajar matematika peserta didik dikarenakan sulitnya pemahaman terhadap materi. Sehingga peserta didik kurang biasa mengenal obyek matematika secara langsung tetapi hanya secara abstrak.

Salah satu alternatif model pembelajaran dalak kurikulum 13 adalah model pembelajaran Cooperative Learning. Sifat pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan pembelajaran kelompok atau pembelajar bekerja sama biasa. Salah satu model Cooperative Learning adalah metode STAD (Student Teams Achievement Division).

STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim telah menguasai pelajaran tersebut. Faizal (2010) mengemukakan alat peraga sebagai instrumen audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami materi.

Kelebihan penerapan metode kooperatif tipe STAD ini, siswa mampu berkelompok, memiliki sikap bertanggungjawab dan menimbulkan sikap karakter disiplin, bekerjasama, dan saling menghormati. Peneliti menggunakan pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD melalui pemanfaatan alat peraga pada materi Bangun Ruang semester 2 di SMP N1 Cepiring Kabupaten Kendal.

Tahapan – tahapan model pembelajaran sebagai berikut : 1) Penyampaian tujuan dan motivasi. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa untuk belajar. 2) Pembagian kelompok. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. 3) Presentasi dari guru. Guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan alat peraga tapi terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. 4) Kegiatan belajar dalam tim. Siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk. 5) Kuis/evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis (evaluasi) tentang materi yang dipelajari dan juga menilai presentasi hasil kerja masing–masing kelompok. 6) Penghargaan prestasi atas keberhasilan kelompok

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan : 1) Penerapan pembelajaran STAD melalui pemanfaatan alat peraga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Penerapan pembelajaran STAD mampu meningkatkan hasil belajar siswa . (pgn1/ton)

Guru Matematika SMP N 1 Cepiring


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya