RADARSEMARANG.COM, Proses pembelajaran yang baik merupakan salah satu syarat utama dalam keberhasilan pendidikan. Pendidikan akan menuntut para guru untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Apalagi pendidikan di tingkat SMK yang harus terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi di masyarakat, sedangkan sarana prasarana yang dimiliki di sekolah terbatas. Penggunaan strategi dan model pembelajaran yang dilaksanakan akan menentukan keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu kompetensi dasar keahlian.
Dalam pelaksanaan di kelas, sarana pendukung seperti adanya materi pembelajaran baik dalam bentuk buku pegangan atau powerpoint, job sheet, report sheet dan evalution sheet. Media praktik seperti mobil atau engine stand sistem EFI, dan peralatan pendukung. Seperti kunci-kunci, scanner (peralatan pendiagnosa kerusakan sistem EFI) dan pengukur emisi gas buang sangatlah perlu dimiliki. Menurut Oemar Hamalik (1990:127) fasilitas belajar yaitu alat pelajaran sebagai unsur penunjang belajar yaitu bersifat memberikan kemudahan agar kegiatan belajar lebi lancar, efisien, dan diharapkan memberikan hasil yang optimal.
“Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada mahasiswa. Jika mahasiswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju (Slameto, 1995: 68).
Penggunaan presentasi powerpoint disertai pengetahuan tentang komponen yang akan dipelajari dengan gambar komponen. Cara kerja dan cara perbaikan sistem yang dipelajari akan mempercepat pemahaman siswa dan meningkat keberhasilan siswa dalam belajar.
Dalam mempelajari kompetensi sistem EFI (Electronic Fuel Injection) akan sangat cocok sekali jika menggunakan menggunakan pembelajaran PBL (Problem Base Learning). Dalam PBL siswa diajak agar berpikir kritis tentang sistem EFI mulai dari komponen, cara kerja, pemeriksaan dan perbaikan sistem EFI.
Hal ini juga akan mengurangi kesalahan dalam melaksanakan praktik secara langsung. Kerusakan pada komponen EFI pada saat siswa belajar praktik bisa diperkecil atau dikurangi, sehingga perawatan sistem EFI bisa semakin mudah dilakukan. Menurut Slameto (2003:74) bahwa di samping memberi petunjuk-petunjuk tentang cara-cara belajar, baik pula siswa diawasi dan dibimbing sewaktu mereka belajar. Hasilnya lebih baik lagi kalau cara-cara belajar dipraktikkan dalam tiap pelajaran yang diberikan.
Syaiful (2008 : 210) mengemukakan metode demontrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.
Di program keahlian teknik otomotif SMKN 5 Semarang khusus di kelas XI TKRO 2 menunjukan kemampuan siswa dalam mengerjakan praktik lebih cepat dan mudah. Karena video/gambar yang ditampilkan akan menunjukkan langkah langkah dalam melaksanakan perbaikkan. Sehingga walaupun melalui video atau gambar, ternyata siswa lebih mudah mengingat disamping dibantu materi bacaan yang telah diberikan oleh guru pengampu (penulis ).
Keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil tes baik teori ataupun praktik yang diadakan oleh guru. Semua nilai yang didapat siswa bisa di atas KKM yang ditetapkan. Bahkan menunjukkan peningkatan keberhasilan siswa mempelajari kompetensi sistem EFI. (gm1/lis)
Guru Produktif TKRO SMKN 5 Semarang