26.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Model Teams Games Tournament dalam Servis Bola Voli

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MAPEL PJOK adalah mata pelajaran untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani siswa, membutuhkan pelatihan dan keterampilan yang kuat. Siswa harus memperhatikan penjelasan dan contoh peragaan guru. Pada standar kompetensi servis permainan bola voli, siswa SDN Ngasinan Weleri banyak di antaranya mengalami kesulitan, karena membutuhkan latihan fisik cukup ketat, sedangkan siswa SD pada umumnya masih tergolong anak-anak.

Pemecahan masalah yang dilakukan guru yaitu dengan melakukan Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk PJOK materi servis bolavoli. Pembelajaran TGT dimulai dengan penyampaian materi oleh guru kemudian belajar kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan.

Implementasi pembelajaraan TGT memberikan suasana pembelajaran aktif, efektif, menyenangkan, dan memudahkan penguasaan keterampilan servis bolavoli. Model TGT muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah memahami konsep jika mereka saling berkelompok dengan temannya. Pembelajaran TGT merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Trianto, 2007:42).

Slavin (2005: 163) menyatakan bahwa model pembelajaran TGT menggunakan permainan akademik. Dalam turnamen siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara berdasarkan kinerja sebelumnya. Dalam model TGT terdiri 5 komponen yaitu presentasi kelas, belajar kelompok, permainan (games), pertandingan (turnamen), dan penghargaan kelompok.

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi servis bola voli. Dalam presentasi kelas, siswa memperhatikan dan memahami materi. Selanjutnya, dibentuk kelompok, terdiri dari empat atau lima orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda, untuk berlatih servis agar dapat optimal pada saat permainan.

Game atau permainan dalam PJOK terdiri atas latihan yang dirancang untuk menguji motorik siswa. Permainan ini akan dimainkan di lapangan yang terdiri dari 4 sampai 5 anak dengan kemampuan motorik yang sama.

Peraturan dalam permainan ini adalah setiap siswa berada di lapangan. Masing-masing siswa mengambil nomor undian yang telah disediakan. Nomor undian ini berfungsi untuk menentukan server bola pertama dan penerima. Siswa yang mendapat nomor undian terbesar akan mendapat kesempatan sebagai server I, terbesar kedua sebagai penerima servis 1, terbesar ketiga sebagai penerima servis 2, terbesar keempat sebagai penerima servis 3, dan yang terkecil sebagai server II. Permainan berlangsung searah jarum jam dan dimulai dari server pertama. Pada saat permainan berlangsung, server pertama melakukan servis.

Turnamen berlangsung setelah guru memberikan presentasi. Pada turnamen ini dilakukan servis bola voli secara berkelompok. Guru mencatat skor pelaku servis dan skor penerima servis pada setiap kelompok. Penerima servis menerima servis bola yang datang, jika berhasil dapat skor 1, dan bila penerima servis gagal nilai 0.

Sebelum memberikan penghargaan kelompok, terlebih dahulu dihitung rerata skor kelompok. Kelompok akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata mencapai 75. Keberhasilan kelompok ditentukan jumlah skor servis anggota kelompok.

Dalam model pembelajaran TGT, guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa yang mendapat poin tertinggi yang dikumpulkan selama mengikuti proses pembelajaran.

Model pembelajaran TGT mengakulturasikan antara belajar kelompok dengan kompetisi kelompok. Selain itu, tipe ini memasukkan unsur permainan (game) yang dapat menambah semangat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran ini memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. (pgn1/zal)

Guru PJOK SDN Ngasinan, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya