27 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Metode Mind Mapping Tingkatkan Belajar Masalah Sosial

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Generasi sekarang atau sering disebut anak zaman now adalah generasi Z atau disebut juga sebagai generasi digital. Mereka yang lahir pada 1995 sampai 2010. Generasi Z dikenal mandiri dari pada generasi sebelumnya. Mereka tidak menunggu orang tua untuk mengajari hal –hal atau memberitahu mereka bagaimana membuat keputusan. Mereka cenderung tipe multitasking.

Untuk menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai pola pikir anak zaman now, maka metode Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan sebuah metode pembelajaran cara yang sangat efektif untuk mendapatkan informasi masuk dan keluar dari otak siswa. Pemetaan pikiran adalah alat kreatif dan logis mencatat dan mencatat keputusan yang benar-benar “memetakan” ide-ide siswa.

Ada lima karakteristik penting dari Mind Mapping. Pertama, ide utama, fokus subjek atau mengkristal dalam gambar pusat. Kedua, tema utama memancar dari gambar pusat sebagai ‘cabang’. Ketiga,cabang-cabang terdiri atas citra kunci atau kata kunci yang ditarik atau dicetak pada baris yang terkait. Keempat, topik kurang penting yang direpresentasikan sebagai ‘ranting’ dari cabang yang bersangkutan. Kelima, cabang-cabang membentuk struktur nodal terhubung.

Di Kelas 4 SDN 01 Werdi, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, pada materi masalah sosial, siswa diajarkan secara garis besar bahwa masalah sosial merupakan masalah yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial terjadi karena faktor ekonomi, kepribadian, lingkungan masyarakat dan negara. Bentuk–bentuk masalah sosial antara lain: kebodohan, pengangguran, kemiskinan,kejahatan, pertikaian dan kenakalan remaja. Upaya mengatasi masalah sosial sekolah perlu melibatkan berbagai pihak, baik individu, kelompok masyarakat, pengusaha, organisasi sosial baik dalam dan luar negeri. Upaya menangani masalah sosial seringkali menemui hambatan, seperti tidak tepat sasaran, petugas yang menyalahgunakan serta kurangnya kerja sama dengan masyarakat.

Langkah–langkah pembelajarannya pada materi tersebut, guru mengajak berimajinasi bahwa ide pokok diumpamakan sebagai pusat kota, maka langkah pertama guru menjadikan pengertian masalah sosial sebagai pusat kota diberi warna merah. Kemudian faktor–faktor masalah sosial sebagai jalan menuju pusat kota diberi warna kuning. Lalu bentuk–bentuk masalah sosial sebagai jalan berikutnya menuju pusat kota diberi warna biru. Kemudian upaya–upaya penanggulangan masalah sosial diberi warna hijau, dan hambatan dalam penanggulangan masalah sosial diberi warna coklat. Perlu diketahui bahwa dalam memetakan materi pembelajaran, guru memberi beberapa pilihan model mapsnya. Biasanya dipetakan dengan berupa diagram, garis, bentuk cabang atau ranting. Pilihan itu tergantung dari cara alami siswa.

Dengan metode mind mapping, siswa mudah mengingat, memahami dan menarik kesimpulkan pada materi pelajaran dengan menyenangkan.(oln2/aro)

Guru Kelas 4 SDN 01 Werdi, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya