RADARSEMARANG.COM, KEBERSIHAN lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting untuk menciptakan kenyamanan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Namun, masih banyak siswa yang kurang menjaga kebersihan sekolah. Di laci meja kelas biasanya banyak ditemukan sampah bekas makanan atau minuman. Siswa masih kurang kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Penyebab mereka tidak menjaga kebersihan salah satunya adalah mereka malas, dan kurang kesadaran menjaga kebersihan. Padahal di etiap titik lingkungan sekolah sudah disediakan tempat sampah. Kurang kesadaran akan kebersihan dan malas itulah penyakit siswa siswi sekolah pada saat ini.
Akibat tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah, lingkungan sekolah menjadi bau, kotor serta banyak serangga. Laci – laci meja kelas yang banyak sampah akan menjadi sarang nyamuk dan serangga. Ruang kelas yang tidak dibersihkan akan kotor dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses belajar mengajar. Sampah yang berserakan atau tempat sampah yang tidak dibersihkan akan menimbulkan bau yang menyengat dan penyakit – penyakit baru.
Alasan lain adalah para siswa berpikiran bahwa kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab penjaga dan perawat sekolah sehingga mereka dengan enaknya membuang sampah sembarangan. Padahal kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab seluruh warga sekolah.
Program yang dilaksanakan di MI NU 13 Gebanganom Wetan adalah Gerpus. Gerpus ini adalah akronim dari Gerakan Pungut Sampah. Ini adalah gerakan seluruh warga sekolah yang secara sadar untuk memungut sampah plastik yang dilihatnya, kemudian dimasukkan ke dalam tempat sampah.
Di mana pun dan kapan pun mereka melihat sampah plastik, meski hanya bungkus permen yang kecil, harus diambil dan dimasukkan ke dalam tempat sampah. Kegiatan tersebut dilakukan sepanjang hari sejak dari mulai masuk pintu gerbang sampai kembali keluar pintu gerbang sekolah.
Program ini perlu dukungan dan contoh dari bapak dan ibu guru sebagai panutan di sekolah. Tidak terkecuali kepala sekolah yang juga ikut mempelopori program tersebut. Setiap bertemu plastik tidak segan – segan untuk mengambil dan mengajak siswa – siswa untuk memasukkannya ke dalam tempat sampah yang telah disediakan. Berkeliling melihat kebersihan sekolah adalah tugas yang tak pernah ditinggalkan, meskipun hanya mengingatkan untuk mengambil sampah bungkus permen yang tercecer di depan kelas. Gerpus menjadi pelopor kebersihan sekolah. Tidak hanya sampah plastik yang diambil, tetapi sampah – sampah yang lain juga harus masuk ke dalam tempat sampah.
Selain itu, diadakan kebersihan sekolah setiap bulan yaitu kerja bhakti warga sekolah untuk membersihkan sekolah. Semakin hari makin terlihat bersih lingkungan sekolah kami. Program Gerpus ini didukung oleh seluruh warga sekolah, sehingga semua warga memiliki tanggung jawab dan rasa memiliki akan sekolahnya. Dengan sekolah semakin bersih maka diharapkan kegiatan proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Program ini mungkin telah dilaksanakan di sekolah lain dengan nama yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama yakni menciptakan lingkungan yang bersih, indah serta nyaman sehingga terbentuk suasana proses pembelajaran yang menyenangkan. Mari ciptakan sekolah yang bersih, nyaman dan indah agar tercapai proses belajar mengajar yang menyenangkan. (by2/zal)
Guru MI NU 13 Gebanganom Wetan