32 C
Semarang
Sunday, 13 April 2025

Siswa Aktif Belajar Peranan Pers dengan Bermain Peran

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945.

Seiring perkembangan teknologi yang pesat terutama handphone berdampak negatif. Nilai-nilai kepribadian bangsa yang baik sudah mulai pudar. Hampir sebagian besar siswa bersikap individu dan masa bodoh dengan lingkungannya, berimbas pada rendahnya daya serap siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa pun rendah.Terutama pada KD Peranan Pers di Indonesia.

Untuk mengatasi hal tersebut, dalam pembelajaran ini penulis menggunakan metode bermain peran terurama pada Bab 6 Peranan Pers di Indonesia. Diharapkan materi peranan pers di Indonesia tidak hanya teori. Tapi dikaitkan dengan kehidupan nyata agar materi pelajaran lebih hidup, menarik, siswa akan lebih memahami isi materi dan hasil belajarnya juga akan naik.

Metode bermain peran adalah cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Bermain peran merupakan suatu aktivitas yang dramatik biasanya ditampilkan oleh sekelompok kecil siswa bertujuan mengeksploitasi beberapa masalah yang ditemukan untuk melengkapi partisipan dan pengamat dengan pengalaman belajar yang nantinya dapat meningkatkan pemahaman mereka (Kardoyo, 2009).

Menurut Santoso (2011) bermain peran adalah mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, gerak gerik seseorang dalam hubungan sosial antarmanusia. Tujuan bermain peran adalah memahami perasaan orang lain, menempatkan diri dari situasi orang lain, mengerti dan menghargai perbedaan pendapat.

Guru menjelaskan materi peranan pers dan menugaskan siswa 4 kelompok untuk bermain peran pada sub fungsi pers sebagai media hiburan siswa ditugaskan sebagai pembawa acara kuliner, jalan–jalan, olah raga dan gosip selebritis.
Langkah-langkah metode bermain peran antara lain menghangatkan suasana dan memotivasi siswa untuk bermain peran fungsi pers sebagai media hiburan. Memilih peran pembawa acara kuliner, jalan- jalan, olah raga dan gosip selebritis. Pada tahap ini perserta didik dan guru mendeskripsikan berbagai watak atau karakter. Siswa diberi kesempatan untuk mengamati dan meniru pembaca berita, acara kuliner, acara olah raga dan pembawa acara gosip selebritis yang aktual. Dengan menggunakan media you tube dan TV yang secara suka rela untuk menjadi pemeran.

Siswa menyusun skenario secara berkelompok sesuai tugas atau adegan yang akan di mainkan dan berlatih sebelum maju presentase di depan kelas /kelompok lain.

Siswa secara berkelompok mulai beraksi secara spontan, sesuai dengan peran masing-masing sebagai pembaca berita, pembawa acara olah raga, kuliner, dan acara gosip selebritis.
Menyiapkan kelompok lain yang belum maju di depan kelas agar lebih baik dan menghayati peran yang di mainkan dan aktif mendiskusikannya. Melaksanakan evaluasi setelah melakukan semua peran dimainkan dari setiap kelompok, para pemain di minta untuk mengemukakan perasaan mereka tentang peran yang dimainkan. Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan setelah memainkan karakter orang lain.

Kelebihan metode bermain peran, yaitu dapat berkesan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, menjadi pengalaman yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang melekat dalam memori siswa. Metode bermain peran membantu siswa memahami materi peranan pers di Indonesia kelas XII APh 2 SMK N 1 Tegal. Terbukti hasil belajar siswa meningkat, dan suasana kelas yang hidup dan antusias. (ttg4/lis)

Guru SMK Negeri 1 Tegal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya