RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran di sekolah-sekolah sekarang yang diutamakan adalah pendidikan karakter untuk peserta didik. Hal itu yang paling utama dalam kepripadian paserta didik. Karena itulah, dari usia dini harus dibiasakan untuk bersikap santun pada yang lebih tua dan semua pada umumnya.
Di SMP Negeri 9 Batang, pendidikan karakter sudah dimulai dari kelas VII, VIII dan IX, sejak dari pagi hingga pulang sekolah. Bahkan ada program yang bernama STP2K (satuan tugas pelaksana pembinaan dan kesiswaan). Ada jadwal dari guru dan pengurus OSIS tiap pagi. Yakni, guru dan pengurus OSIS datang lebih awal untuk melakanakan proram STP2K. Jadwalnya, pada hari Senin, pengurus OSIS meliputi Fais, Asha, Flora, Mifta dan Desi, sedangkan dari pihak guru, Slamet Cukup, Sholihatun Nisa, Thur Hanafi dan Casmunan. Hari Selasa, dari pengurus OSIS terdiri atas Selfi, Elsa, Cinta, Abbi dari perwakilan guru Solikhin, Gunawan, Ani Suryanti, dan Bambang. Sedangkan hari Rabu, perwakilan dari OSIS meliputi Uki, Anggun, Safina, dan Dini, sedangkan perwakilan guru, Mustopa, Winarni, Heri, Nur Siyami. Kamis dari perwakilan OSIS adalah Rifa, Jian, Jihan, dan Argi, sedangkan dari pihak guru, Imam, Listiyanigsih, Umpriyah, dan Dewi Kumalasari. Jumat dari OSIS adalah Jaya, Amel, Ayu, Seli, Tias dan dari pihak guru adalah Bayhagi, Khammah, Tri Uswatun, Santya. Sedangkan Sabtu, dari OSIS adalah Dwi, Syefa, Fadli, Fina dan Syifa serta dari guru adalah Tuniawati, Ardi Maulana, Sri Purwanto, dan Desi.
Tugas STP2K dilakukan seminggu sekali dengan cara berangkat pagi, pukul 06.30 stand by di gerbang pintu sekolah menyambut kedatangan siswa dengan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun). Sekaligus mengingatkan peserta didik yang berpakaian kurang rapi. Tugasnya bersalaman sambil melihat rambut, kuku, kalau yang panjang disuruh memotong langsung. Di sini, pengurus OSIS penyediaan potongan kuku dan mencatat teman-temannya yang berpakaian belum lengkap.
Di SMP Negeri 9 Batang setiap hari ada infak dari peserta didik, tapi tidak memaksa. Ini hanya melatih untuk beramal. Uangnya untuk pembangunan musala sekolah yang semula kecil, sekarang menjadi besar. Bahkan, biasa digunakan untuk salat dhuhur berjamaah dan khataman Alquran tiap Jumat Kliwon dari kelas VII, VIII, dab IX. Kalau hari Sabtu, infaknya khusus keperluan peserta didik seperti menengok teman sakit, wali murid meninggal, membelikan pakaian seragam, sepatu bagi siswa yang tidak mampu.
Setelah tanda bel masuk kelas, pengurus OSIS langsung pembenahi buku, lalu masuk kelas. Guru yang piket keliling kelas untuk mengabsen tiap kelas. Tiap pagi, ada tadarus surat-surat pendek selama 15 menit, sebelum pembelajaran dimulai. Kecuali hari Sabtu, khusus Asmaul Husna.
Di SMP Negeri 9 Batang pendidikan karakter dengan 5S sudah berjalan baik. Peserta didik sudah terbiasa dan menyambutnya dengan senang hati, tertib dan penuh kesadaran. (pkn1/ida)
Guru PKn SMP Negeri 9 Batang