RADARSEMARANG.COM, BERBICARA tentang motivasi siswa tidak lepas dari peran guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran. Demikian juga dalam pembelajaran seni tari di sekolah. Beberapa siswa sangat antusias dan berminat dalam belajar tari karena memang sudah memiliki bakat minat, tetapi banyak siswa yang kurang berminat mempelajarinya dengan alasan malu atau tidak bisa menari sehingga menambah keengganan mereka mempelajari tari. Hal inilah yang menjadi tugas guru untuk mencari solusi bagaimana menghadapi masalah tersebut karena guru sebagai salah satu motivator dalam pembelajaran di sekolah. Seperti di SMPN 1 Wiradesa.
Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator.
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Motivasi pada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: memperjelas tujuan yang ingin dicapai, membangkitkan minat siswa, ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa, berikan penilaian, berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, serta ciptakan persaingan dan kerja sama (Wena,2008 ). Bagaimana guru dapat menerapkan cara memotivasi tersebut dalam pembelajaran tari?
Pertama, guru dapat memperjelas tujuan yang ingin dicapai dalam belajar tari. Pemahaman tentang tujuan mengenal dan melestarikan budaya, mengolah fisik dan kesehatan, menumbuhkan kepekaan rasa serta meningkatkan kreativitas perlu selalu ditekankan pada siswa. Kedua, membangkitkan minat siswa dengan cara memberikan materi tari yang sederhana dan mudah dipelajari sehingga tidak membebani siswa. Cara ini akan menumbuhkan minat siswa untuk mempelajari jenis-jenis tari lainnya. Ketiga, ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengajak siswa menari bebas sebelum materi pokok disampaikan. Misalnya tarian yang sedang viral di media sosial tetapi masih dalam batas kewajaran dan sesuai norma yang ada. Belajar tari juga dapat dilakukan di luar ruangan atau alam bebas sehingga tidak membosankan dan lebih menyenangkan. Keempat, berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.
Pujian sangat diperlukan untuk menimbulkan rasa bahwa hasil usaha mereka dihargai, sehingga akan terbangun energi positif untuk berusaha menjadi lebih baik. Pujian juga akan merangsang teman lainnya termotivasi menjadi yang terbaik. Kelima, berikan penilaian dalam bentuk apapun, Misalnya, guru membuat format pemantauan penilaian setiap proses eksplorasi gerak tari sampai merangkai gerak dan setiap pertemuan guru memberikan nilai. Pemberian nilai pada setiap hasil usaha siswa akan semakin membangkitkan keinginan belajar yang tinggi.
Keenam, guru dapat memberi komentar terhadap hasil pekerjaan siswa. Komentar sangat diperlukan untuk siswa sehingga mereka dapat instropeksi terhadap kelebihan dan kekurangannya. Ketujuh, ciptakan persaingan dan kerja sama. Persaingan dan kerjasama tentunya yang sehat antar kelompok, sehingga lebih memotivasi mereka menjadi yang terbaik. Tindak lanjut dari persaingan dan kerjasama dapat diwujudkan dengan menampilkan tampilan terbaik pada acara perpisahan sekolah.
Demikian beberapa cara memotivasi siswa agar dapat menumbuhkan minat dan semangat dalam mempelajari tari di sekolah. Dengan upaya tersebut diharapkan kreativitas siswa tidak terhenti dengan peran guru untuk selalu memberi motivasi. (mat1/zal)
Guru Seni Budaya SMPN 1 Wiradesa
