25 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Asyik Memahami Isi Macapat dengan Model Triad

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, HAL yang sering terjadi saat guru bertindak sebagai pivot diskusi kelas, menurut (Rick Wormeli, 2011:195) guru dapat terperangkap dan menghentikan diskusi pada posisi pivot (diam berputar di tempat), secara tradisional guru memproses arti dari kontribusi siswa terhadap diskusi kelas. Guru bertanya kepada seorang siswa, siswa menjawab, guru lalu memperjelas, meringkas, menolong yang lain untuk mengerti dan merespon secara pribadi tanggapan dari siswa. Masalahnya, seharusnya siswalah yang memperjelas, menentang, meringkas atau bahkan menolong yang lain untuk mengerti dan memahami kepada jawaban temannya dan materi pelajaran. Orang yang menanggapi ialah orang yang melakukan pembelajaran. Orang yang duduk dengan pasif melihat yang lain menanggapi hanya akan belajar sedikit, atau bahkan tidak sama sekali. Triad memberikan cara untuk mengubah kebiasaan kelas tersebut.

Materi tembang macapat dalam pelajaran bahasa Jawa, ada dalam setiap semester bahkan semua jenjang kelas. Sebagai salah satu contoh kegiatan pembelajaran di kelas sembilan yaitu materi tembang dhandhanggula. Inti pembelajaran diawali dengan membaca bersama tembang Dhandhangula, memfasilitasi siswa untuk bertanya, guru mengarahkan siswa untuk mencari informasi, dan guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban, siswa berlatih diskusi dan mengkomunikasikan baris demi baris (Bahasa Jawa:larik/gatra).

Saat berdiskusi, mulailah dengan bertanya satu pertanyaan kepada seorang siswa. Siswa ini akan menjadi yang pertama dari tiga orang (triad) yang akan berdiskusi secara lisan tentang isi tembang tersebut, secara bertahap tiap sagatra. Setelah siswa pertama menjawab, simpan jawaban siswa dalam pemikiran guru tanpa mengomentari jawaban tersebut. Sebaliknya, arahkan jawaban siswa pertama kepada siswa kedua dengan menyebut atau memanggil namanya, siswa kedua diminta untuk mendukung atau menentang jawaban siswa pertama dengan memberikan bukti atau alasan untuk mendukung atau menentang sebagian atau seluruh yang disampaikan oleh siswa pertama.

Guru kemudian memanggil siswa ketiga untuk mengevaluasi tanggapan siswa kedua terhadap jawaban atau argumentasi siswa pertama. Kembali ke siswa pertama, guru meminta untuk memberikan penolakan atau komentar dari tanggapan siswa kedua dan siswa ketiga. Sebelum lanjut ke pertanyaan berikutnya, guru dapat membetulkan atau meluruskan informasi yang salah dengan meminta siswa memeriksa kembali tanggapan yang mereka sampaikan, sampai siswa benar-benar paham. Kemudian guru dapat memberikan pertanyaan lagi dengan model diskusi seperti pertanyaan yang pertama.

Proses belajar mengajar yang penuh semangat dan konsentrasi saling mendengarkan jawaban atau tanggapan temannya. Diskusi kelas semakin bertambah hidup, ini terjadi saat siswa merasa asyik dengan membuat Triad mereka sendiri. Guru senantiasa terus memberikan contoh dan kesempatan untuk mereka mendapatkan pengalaman hingga siswa mendapatkan pemahaman tentang isi tembang macapat yang dipelajari hasilnya bisa meningkat. (mat2/ida)

Guru Bahasa Jawa SMPN 1 Ampelgading


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya