RADARSEMARANG.COM, Madrasah Ibtidaiyah adalah jenjang pendidikan dasar yang setara dengan SD. Sebelum diusungnya slogan “Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah” sebagian besar masyarakat masih memandang bahwa Madrasah Ibtidaiyah identik dengan bangunan yang kumuh, anak-anak yang lusuh, tidak bisa sekolah lanjut, mencetak generasi Islam yang kaku dan radikal, dan hanya bisa belajar ilmu agama. Lulusan madrasah hanya bisa menjadi guru ngaji atau ustad dan hanya bisa menjadi pegawai rendahan. Orang tua yang mengharapkan anaknya menjadi dokter, insinyur, dan bisa bekerja di perusahaan multinasional, orang tua tidak akan menyekolahkan putra-putrinya di madrasah, tetapi di sekolah umum. Madrasah sebagai tempat “pembuangan” bagi anak-anak yang tidak berprestasi. Anak- anak yang berprestasi akan disekolahkan di sekolah umum.
Mulai 2018, ada slogan baru “Madrasah Hebat Bermartabat.” Makna hebat tidak lagi dilihat dari bentuk bangunan saja, tetapi tercermin pada siswa lulusan madrasah, hebat dalam gurunya mengajar, hebat dalam menyalurkan ilmunya ke masyarakat, hebat prestasi, hebat kualitas siswa, dan hebat dalam tata kelola kelembagaan. Sedangkan martabat, identik dengan pembangunan karakter peserta didik guna menghasilkan siswa yang berakhlakul karimah.
Dengan diterapkannya “Life long Learning,” madrasah adalah tempat pendidikan dan belajar untuk semua jenjang usia. Raudlatul Athfal untuk jenjang usia taman kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah untuk jenjang usia sekolah dasar, Madrasah Tsanawiyan untuk jenjang usia sekolah menengah dan Madrasah Aliyah untuk jenjang usia sekolah menengah atas. Ijazahnyapun sudah diakui negara sama dengan sekolah umum. Ijazah dari lulusan madrasah juga bisa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan manapun.
Seiring dengan slogan penyemangat tersebut, Madrasah Ibtidaiyah yang menjadi mitra Program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation, yang dikenal dengan sebutan “Program Pintar” juga berkomitmen untuk mewujudkan Madrasah Hebat Bermartabat. Pelita Pendidikan adalah program yang dikembangkan Tanoto Foundation untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) dan hasil belajar siswa Indonesia. Dalam menjalankan programnya, Pelita Pendidikan menggunakan pendekatan sekolah/ madrasah secara menyeluruh yaitu melibatkan semua unsur sekolah/ madrasah seperti guru, kepala sekolah/ madrasah, masyarakat, dan siswa serta mengembangkan praktik-praktik pendidikan yang baik dalam pembelajaran, manajemen sekolah, partisipasi masyarakat, dan meningkatkan kemampuan literasi, sains, dan numerasi siswa. Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan guru yang lebih menekankan pada kegiatan praktik.
Bantuan yang diberikan berupa teknis pelatihan dan pendampingan untuk guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah. Pelatihan dan pendampingan diberikan oleh fasilitator daerah yang terdiri atas beberapa orang guru sebagai tim fasilitator daerah (Fasda) pembelajaran. Sedangkan untuk pendampingan bagi kepala sekolah, komite sekolah dan pengawas diberikan oleh kepala sekolah atau pengawas yang tergabung dalam Fasda Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Madrasah Ibtidaiyah NU 08 Brangsong dan Madrasah Ibtidaiyah NU 53 Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal adalah madrasah wilayah binaan yang menjadi madrasah mitra “Program Pintar” Tanoto Foundation di Kabupaten Kendal. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan untuk guru berupa praktik baik pembelajaran, guru MI NU 08 Brangsong dan guru MI NU 53 Turunrejo mengalami kemajuan yang signifikan. Guru melaksanakan praktik baik dalam pembelajaran sesuai dengan unsur belajar aktif dengan konsep MIKIR, yaitu mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi.
Dengan dijadikannya madrasah mitra Program Tanoto Foundation, kepala madrasah, guru, komite dan pengawas berkomitmen bersama untuk mewujudkan Madrasah Hebat Bermartabat. (by1/aro)
Pengawas Madrasah Kemenag Kendal