26 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Redupnya Generasi Pakar Hukum Laut

Oleh: Abda Syahirul Alim

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Masa depan bangsa representasi dari generasi mudanya. Generasi muda tidak hanya diartikan sebagai mahasiswa, generasi muda adalah mereka yang peduli dengan negara dengan segala inovasi dan kreativitasnya.

Dorongan inovasi dan kreativitas anak muda sangat berpengaruh dalam perubahan peraturan dan pembangunan karakter bangsa indonesia. Hal ini bertujuan dalam mewujudkan kemajuan negara indonesia.

Permasalahanya, kita jarang mendengar informasi atau pengetahuan tentang kelautan dan kemaritiman. Hal ini berdampak pada generasi muda yang kurang peduli terhadap hal yang berbau tentang kelautan dan kemaritiman.

Lantas bagaimana peran orang dewasa agar hukum laut itu dapat diketahui oleh generasi muda dan juga perlunya bimbingan dari seorang pakar untuk mempelajari tentang masalah kelautan dan kemaritiman? Mereka masih menemui banyak tantangan dan rintangan dalam perjalanan hidupnya. Oleh sebab itu, masa depan berada pada genggaman generasi muda.

Menurut penulis, ada tiga hal yang harus diimplementasikan kepada generasi muda saat ini. Pertama, menjadikan pembelajaran kemaritiman atau kelautan bukan hanya sebatas pembelajaran konsentrasi.

Jauh lebih baik jikalau pengetahuan ini dijadikan pembelajaran wajib bagi murid. Kita kurang memahami pengetahuan tentang kelautan dan kemaritiman begitu juga antisipasinya jika suatu bencana datang secara tiba-tiba. Negara Jepang dengan luas perairan 3.042 km2, mereka sudah mengajarkan antisipasi kepada anak mereka kalau bertemu atau terjadi suatu gempa bahkan tsunami.

Di sisi lain, pemahaman pentingnya laut bagi makhluk hidup juga perlu ditekankan. Bayangkan jika saja dunia ini kering dan tidak ada daur ulang atau siklus air hujan.

Makhluk yang menempati bumi akan kehausan dan lama-lama akan meninggal dunia karena kekeringan. Terjadinya tersebut karena penggunaan energi fosil yang berlebihan tanpa memperhatikan sisi negatifnya, sehingga volume air dalam laut mengurang karena penguapan air yang tidak terkendali.

Hal ini juga berdampak pada biota dan fauna laut, semakin surut air laut maka semakin mudah dalam mengambil hasil tangkapan ikan di laut yang menjadikan ikan susah berkembang biak. Begitu juga masalah sampah anorganik yang dibuang ke laut lepas.

Mereka tidak sadar pengaruh yang dilakukannya sangatlah buruk terhadap keberlangsungan bumi. lambat tahun, manusia akan merasakan bagaimana bumi ini marah dengan apa yang sudah dilakukannya.

Sampah anorganik, memang sulit terurai dalam tanah maupun air. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan dalam ekosistem kelautan. Hewan laut yang seharusnya memakan biota laut malah menjadikan sampah plastik sebagai hidangan lezat yang mereka kira.

Betapa sedihnya jikalau makhluk hidup yang berada dalam laut mengetahui hal ini. Maka dari situlah, kita dapat memberikan arahan dan pengetahuan kepada generasi muda, bahwa betapa pentingnya laut dan seisinya yang mempunyai kesinambungan terhadap keberlangsungan makhluk hidup di alam semesta.

Kedua, perlu didukung dengan peningkatan sumber-sumber terpercaya tentang kelautan. Mustahil bagi generasi muda yang mempelajari pengetahuan tentang kelautan dan kemaritiman tanpa dasar yang kuat, justru mereka akan membantah jikalau sumber dan keasliannya masih dipertanyakan. sebagai balasan bagi mereka yang kurang memahami betapa pentingnya biota dan fauna dalam laut.

Ketiga, perlu pengetahuan tentang hukum laut. Contoh kasus, para imigrasi yang bersandar atau berlabuh ke negara kita karena konflik atau kekurangan pangan di negaranya menjadi isu nasional bahkan internasional. Masalah ini menyangkut nyawa seseorang. Lalu bagaimana kita memberikan banding ataupun argumen dalam mempertanggung jawabkan para imigrasi tersebut?

Pengetahuan ini tidak seperti membalikkan tangan dalam sehari, bahkan menjadi pakar itu hal yang tidak mudah. Memperdebatkan masalah ini perlu pemahaman yang mendalam tentang fakta-fakta dan juga bukti yang kuat mengapa mereka mengungsi ke negara tetangga. sepantasnya manusia adalah menolong sesama manusia akan tetapi sebagai negara mempunyai peraturan dalam mengatur warga asing begitu juga imigrasi.

Seandainya masa depan tidak ada generasi penerus yang menggantikan tugas dalam menjaga lautan indonesia, terus siapa lagi kalau bukan kita yang memulai. Sangat merugi bagi bangsa indonesia yang kehilangan fungsi dan juga aset negara yang dimilikinya.

Entah bagaimana generasi muda nantinya yang memanfaatkan sumber daya lautan nan kaya dan beragam. Kita ketahui bahwa lautan Indonesia adalah yang mendominasi luas wilayah Indonesia. (*)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya