RADARSEMARANG.COM, Bidang kehumasan dan komunikasi merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Skill komunikasi kehumasan baik verbal maupun tertulis harus terus diasah dan semakin dipertajam. Komunikasi mempunyai arti penting untuk menyampaikan dan memahami informasi dengan cepat dan juga akurat.
Dengan adanya skill komunikasi yang baik maka akan mempermudah humas dalam mendengarkan masyarakat dan memahami apa yang menjadi keinginan masyarakat. Humas yang tahu bagaimana berkomunikasi yang efektif akan menemukan produktivitas dan hasil dari relasi dari setiap aspek kehidupan. Selain itu humas juga dapat menjadi pendengar yang baik dan menunjukkan empati.
Skill komunikasi yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat atau publik. Kemampuan dalam mendengarkan dengan penuh perhatian dapat merangkul setiap sudut pandang yang berbeda dan dapat membantu masyarakat untuk semakin percaya terhadap humas. Selain itu dengan skill komunikasi yang baik, humas dapat berperan aktif dalam penyelesaian konflik dan mencegah munculnya potensi konflik baik intern maupun ekstern.
Skill komunikasi bidang kehumasan yang baik akan mampu menciptakan hubungan yang baik pula dan dapat meningkatkan kesepahaman secara vertikal maupun horizontal. Serta memperkuat kerja tim untuk saling bersinergi memajukan lembaga.
Memiliki skill komunikasi yang baik merupakan keharusan bagi bidang kehumasan dan mempertajamnya dari waktu ke waktu juga merupakan hal mutlak bagi humas. Ketajaman skill komunikasi dapat diawali dengan menjadi pendengar yang baik dan memahami lawan komunikasi.
Mempertajam skill komunikasi dengan memahami siapa yang menjadi lawan bicara. Latar belakang yang berbeda tentu membentuk karakter yang juga berbeda. Hal ini akan memengaruhi cara berkomunikasi, mulai dari bahasa yang digunakan sampai apa yang akan disampaikan atau diinformasikan.
Menyesuaikan cara berkomunikasi dengan latar belakang lawan bicara akan membantu dalam membangun hubungan baik dengan seluruh elemen masyarakat.
Dalam berkomunikasi secara langsung, bidang kehumasan diharapkan dapat menunjukkan bahasa tubuh yang baik. Bahasa tubuh menggambarkan emosi dan perasaan saat berbicara. Bahkan, gerak-gerik tubuh yang muncul tanpa disadari dapat menampilkan emosi yang sebenarnya tidak ingin ditunjukkan.
Sebagai contoh gestur tidak nyaman atau tidak percaya diri. Bidang kehumasan dapat melatih bahasa tubuh sendiri dan mencoba membiasakan diri dengan mengatur posisi duduk dan berdiri agar tetap tegak. Posisi ini akan membuat semakin tampak percaya diri dan harus mempertahankan kontak mata pada saat yang tepat untuk menunjukkan ketegasan.
Bidang kehumasan dapat berbicara langsung ke intinya karena orang yang banyak berbicara belum tentu memiliki kemampuan komunikasi yang baik bila bicaranya selalu bertele-tele atau berbelit-belit. Kemampuan yang baik justru dimiliki pada saat mampu menyampaikan inti pembicaraan secara lugas dan efektif.
Tentu saja hal ini bukan kemampuan yang mudah, tetapi dapat dilakukan dengan terus mengasah dan mempertajam skill komunikasi. Sebelum berbicara, mencoba untuk memikirkan apa yang akan dikatakan dan membayangkan alasan mengapa berkomunikasi dengan lawan bicara serta apa inti dari hal yang akan disampaikan.
Bidang kehumasan juga harus mengetahui waktu dan tempat untuk berbicara. Memiliki selera humor yang baik dapat juga membantu dalam menjalin komunikasi. Namun yang perlu diingat, komunikasi yang dilakukan dengan jenaka tidak selalu bisa dilakukan di tempat kerja. Begitu pula ketika hendak menyampaikan suatu topik di tengah-tengah diskusi yang serius harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membawa topik tersebut.
Bidang kehumasan diharapkan dapat mengawali dan mengakhiri pembicaraan sesuai topik yang dibahas. Menyampaikan maksud pembicaraan secara efektif dan menghindari pembicaraan berputar-putar serta fokus membahas inti topik. Skill komunikasi ini amat penting saat menyampaikan sebuah berita atau informasi sehingga masyarakat merasa puas mendapatkan gambaran yang jelas mengenai topik tersebut.
Bidang kehumasan dapat meminta masukan dan saran bahkan kritik dari rekan sejawat dan pimpinan karena hal ini sangat penting untuk mengembangkan skill komunikasi. Karena mereka merupakan orang-orang yang dapat melihat potensi dan kelemahan yang tidak disadari. Bidang kehumasan dapat menunjukkan sikap menerima dan terbuka terhadap setiap masukan positif yang membangun. (*/lis)
Humas Kementerian Agama Salatiga