RADARSEMARANG.COM, Semarang – Cara berbeda dilakukan SMAN 5 Semarang dalam mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Melibatkan siswa membuat buku dengan tema menelisik sejarah Kota Semarang dan memanfaatkan potensi lokal berupa daun kelor dan bunga telang diolah menjadi makanan.
Sejak semester pertama, peserta didik diberikan tugas untuk melihat kearifan lokal. Mulai menelisik bangunan bersejarah, kuliner legend, hingga budaya di Kota Semarang. Outputnya berupa buku.
Sehingga siswa yang awalnya belum mengetahui bangunan cagar budaya ataupun wujud dari penghormatan para pahlawan menjadi tahu. Mereka pun memiliki kesadaran lebih melestarikan budaya dan potensi lokal di Kota Semarang.
Setelah itu, siswa diberikan materi gaya hidup berkelanjutan dengan menanam bunga telang dan daun kelor. Penanaman dilakukan di sekolah dan rumah masing-masing. Dari tanaman tersebut, peserta didik diberikan tugas untuk membuat sebuah produk makanan dan minuman.
Puncaknya adalah gelaran P5 dengan tema Kewirausahaan. Peserta didik memamerkan produk mereka dan langsung dijual. Totalnya ada 37 stan. Bersama-sama siswa menjajakan produk mereka di hadapan pembeli.
“Harapannya ini jadi role model. Tidak perlu mewah tapi semua produk ini karya dari siswa,” kata Kepala SMAN 5 Semarang Soleh usai membuka kegiatan P5 Rabu (22/2).
Ia menambahkan dari kegiatan ini muncul pertumbuhan karakter pada siswa. Mulanya mereka bersikap invidual karena kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan secara online saat pandemi. Kini di tuntut untuk saling bekerjasama antar siswa.
“Selain menumbuhkan jiwa entreprenur. Kita juga melatih karakter siswa dengan mengajarkan kekompakan, kerja sama, dan saling menghargai,” tambahnya.