RADARSEMARANG.COM, Semarang – SMPN 15 Semarang terus berbenah dalam melakukan pembelajaran. Selain melaunching sekolah adiwiyata juga bertransformasi ke digitalisasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Kepala SMP N 15 Semarang Mohamad Hadi Utomo menjelaskan, bentuk transformasi pembelajaran pada peserta didik adalah dengan menggunakan aplikasi Pijar. Mereka dijelaskan satu persatu fungsi dari masing-masing fitur.
Menurutnya, platform pembelajaran digital ini bisa digunakan oleh guru maupun siswa. Fungsinya untuk mempermudah proses pembelajaran.
“Kami mencoba paperless dalam rangka sekolah adiwiyata. Jadi nanti kalau bisa di meja guru sudah tidak ada lagi kertas-kertas tugas yang menumpuk. Tapi sudah menggunakan platform ini,” jelas Mohamad Hadi Utomo saat ditemui di SMP N 15 Semarang, Jumat (20/1).
Hadi mengaku harapannya dengan kegiatan ini siswa mempunyai keterampilan yang dikenal sebagai 4C. Yakni Critical Thinking atau berpikir kritis, Communication atau kemampuan berkomunikasi, Collaboration atau kemampuan bekerja sama dengan baik, dan Creativity atau kreatifitas.
“Kalau misal guru sakit kan anak tetap bisa belajar dengan video pembelajaran. Ini melatih 4C, anak menjadi berpikir kritis membaca dan membuka buku. Mereka juga akan berkelompok jadi akan timbul komunikasi. Setelah itu dengan kelompoknya masing-masing-masing bisa berkolaborasi dan menampilkannya dalam bentuk nyata lewat kreativitas,” imbuhnya.
Ia menambahkan ada tiga kegiatan yang berlangsung di sekolahnya saat ini. Yakni launching SMPN 15 Semarang sebagai sekolah adiwiyata, transformasi digitalisasi dengan penggunaan Pijar untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), dan pemberian award untuk siswa yang berprestasi.