32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Karpet dan Camilan Temani Siswa Simak Fisika, Kimia, serta Matematika

Kalingga Apriliya Mayani, Guru dengan Jam-Jam Pelajaran yang Tak Ubahnya Piknik

Artikel Lain

Metode itu hanya berlaku saat dia memaparkan materi. Ketika sesi latihan soal atau ulangan harian, para siswa tetap wajib duduk teratur sesuai basic yang ada. Kebebasan itu pun tak lantas diberikan cuma-cuma.

Lingga selalu memastikan, murid-muridnya paham atas apa yang diajarkan. Biasanya, seusai transfer materi, akan ada sesi latihan soal tulis maupun lisan. Jumlahnya bisa sampai puluhan soal. ”Tapi, seringnya yang dilihat guru-guru lain saat ngaso-nya aja,” ungkapnya lantas tertawa.

Ya, selalu ada waktu setengah jam untuk istirahat atau ngaso di setengah jam terakhir jam pelajaran. Waktu-waktu itu yang kerap diisi sesi curhat atau lawakan-lawakan dari sang guru maupun para siswa.

Kedekatan tersebut bukan berarti membiarkan siswa tanpa unggah-ungguh alias sopan santun. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu tetap memegang kendali soal sopan santun yang harus diterapkan di kelas.

Lingga tak pernah ragu menegur jika ada yang kebablasan, baik saat mengobrol maupun bercanda. Baginya, posisinya tetap sama. Guru dan siswa. Ada batasan yang harus dijaga.

”Misal lagi cosplay jadi bocah, ngomongnya sudah pakai aku ini ini nih, ya aku timpali, iya nih aku gini-gini. Tapi, kalau dia tiba-tiba manggil aku kamu, langsung tegur. Harus tetap Bu Lingga,” paparnya.

Lingga juga anti-PR-PR (pekerjaan rumah) club. Bagi alumnus Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta tersebut, latihan puluhan soal di sekolah sudah cukup untuk memastikan ketercapaian pembelajaran siswa.

Tak perlu lagi memberi siswa PR. Sebab, saat sesi tersebut, semua dibahas tuntas. Termasuk kesulitan-kesulitan yang ada.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya