RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 600 peserta didik yang terdiri atas siswa, guru, dan wali murid, sangat antusias melakukan uji kemampuan bermain Catur Jawa atau an kerap disebut Dam-daman di Lapangan SMIT Bina Amal Plalangan, Gunungpati, Semarang, Kamis (15/12).
Salah satu siswa kelas 12, Salsa Nurhaliza mengaku, baru pertama kali bermain catur Jawa. “Sudah pernah tahu, tapi belum pernah memainkannya. Kemarin baru diajari guru,” katanya.
Kepala SMIT Bina Amal Eka Mulyanto mengaku sengaja memilih permainan Dam-daman yang asli Jawa. Harapannya, generasi muda tak melupakan permainan tradisional. “Dengan permainan ini bisa mengangkat identitas budaya kita dan menjadi alternatif untuk menghibur anak-anak,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, para siswa SMP IT dan SMA IT (SMIT) Bina Amal juga menggelar ekspo akhir semester gasal. Ekspo atau gelar karya ini sebagai salah satu perwujudan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tahun ini panitia mengangkat tema “Redefines Nusantara’s Local Wisdom.”
Dalam event ini, para siswa menampilkan berbagai kesenian tradisional dari berbagai daerah di nusantara. Sebagai pembuka, para siswa menampilkan tarian Warak Ngendhog sebagai salah satu kesenian khas Kota Semarang. Tari Ratoeh Jaroe, Reog, dan berbagai kesenian lainnya.
“Bahkan, para siswa di masing-masing angkatan juga membuat hasil karya berupa sarung bantal batik, makanan khas daerah, hiasan dinding, dan lain-lain,” kata ketua panitia event Qeis Abdrurahman. (fgr/ida)
