RADARSEMARANG.COM, Semarang – Suasana gemuruh terdengar saat perlombaan class meeting yang diikuti oleh para siswa SLB Negeri Semarang. Di sudut pojok Lapangan Tenis, ratusan siswa berbondong-bondong dengan wajah yang sumringah, mereka mengantre buku bacaan ketika perpustakaan keliling datang.
Ternyata perpustakaan keliling ini sengaja disediakan pihak SLB Negeri Semarang bekerjasama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah untuk mengajak 595 siswa disabilitas dari tingkat TK hingga SMA untuk gemar membaca. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Tenis SLB Negeri Semarang sejak Selasa-Rabu (13-14/12)
Sedangkan salah satu siswa kelas 11 1C Tuna Grahita, Wildanis Muhammad Hasan Mutsani Al-Gandhi sangat menyukai bacaan tentang keagamaan, seperti buku salawat, buku religius. Selain itu, dirinya menonton film kartun di belakang mobil perpustakaan keliling. “Saya senang sekali ada perpustakaan keliling ini, bisa mengetahui banyak hal dan sangat membantu,” kata Danis yang bercita-cita menjadi ustadz.
Kepala SLB Negeri Semarang, Sri Sugiarti, menjelaskan hari ini (kemarin) merupakan kegiatan class meeting hari ketiga. “Kami menggandeng perpustakaan keliling untuk anak-anak melatih motoriknya,” katanya.
Selain itu, tujuan mendatangkan perpustakaan keliling agar menambah edukasi literasi para siswa. “Literasinya dari melihat gambar, kalau yang bisa membaca, di perpustakaan keliling ini disediakan berbagai macam bacaan buku penunjang,” katanya.
Selain itu, ada kegiatan class meeting yang dimulai sejak Senin (12/12) dengan lomba bakiak, sepak bola tangan, memasukkan bola dalam cone. “Olah raga ini untuk melatih motorik kasar, seperti sepak bola tangan untuk tuna grahita, dan tuna rungu,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Pelayanan Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah, Supono, menambahkan perpustakaan keliling ini merupakan kegiatan jemput bola bagi masyarakat yang tidak bisa datang ke Perpustakaan Provinsi Jateng. “Perpustakaan keliling datang ke masyarakat, tempat ibadah, sekolah, dan pondok pesantren,” katanya.
Dirinya sangat mengapresiasi antusiasme para siswa SLB yang sangat luar biasa minat bacanya. “Apalagi di sekolah bukunya kan terbatas, ini meningkatkan minat baca,” katanya. (fgr/ida)
