RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebagai upaya pelestarian dan nguri-uri budaya di tengah era digital, SMP Negeri 8 Semarang menggelar Apel 8 (Aktualisasi P5 dan Literasi SMP Negeri 8 Semarang), Selasa (13/12). Kegiatan tersebut disambut antsias oleh siswa.
Salah satu siswa kelas 7H, Olivia Anjani sangat bersemangat menampilkan tembang dolanan Sue Ora Jamu dan Cublak-Cublak Suweng. Bahkan dia juga memainkan permainan tradisional seperti dakon, dan egarang. Selain itu, dirinya juga tampil menari Pelajar Pancasila bersama 10 temannya.
Menurutnya, permainan tradisional tak kalah menyenangkan dengan permainan modern. Bahkan ada kelebihannya, bisa berinteraksi langsung dengan temannya. Hal itu bisa meningkatkan jiwa sosial. Ia berharap budaya Indonesia tetap lestari.
“Seperti saat ini, dikemas dengan menyenangkan dan seru. Kalau permainan tradisional kan kita bisa berinteraksi langsung, beda dengan game online tidak tahu teman kita,” ujar warga Kinibalu Timur.
Kepala SMP Negeri 8, Sutadi, menjelaskan, Apel 8 merupakan gelar karya proyek kedua. Mengambil tema kearifan lokal dengan topik tembang dolanan. Pihaknya ingin menanamkan karakter profil pelajar pancasila.
“Kami ingin para siswa agar memiliki jiwa kebhinekaan, mandiri, kreatif, dan gotong royong,” katanya.
Kearifan lokal dipilih karena memiliki nilai-nilai filosofis yang tinggi. Selain itu, diferensiasi dengan tembang dolanan yang asli ataupun sesuai dengan minat masing-masing. “Di dalamnya ada kerja sama yang sangat kental,” katanya. (fgr/zal)
