RADARSEMARANG.COM, Semarang – SMPN 39 Semarang mempunyai cara unik dalam melatih kewirausahaan pada peserta didik. Yakni dengan urban farming yang saat ini sedang digencarkan oleh Pemkot Semarang.
Meski sedang melaksanakan penilaian akhir semester (PAS), peserta didik tetap antusias mengikuti panen sayuran dengan hidroponik ini. Saat jam istirahat, mereka memanen sayur. Baru setelah PAS berakhir kegiatan jual beli berlangsung di lapangan SMP 39 Semarang. Selain guru dan peserta didik, orang tua juga dilibatkan dalam kegiatan ini.
“Kegiatan ini sebagai wujud dari kewirausahaan. Jadi siswa kami berikan edukasi cara pembibitan sayuran hingga panen dan penjualan,” jelas Humas SMPN 39 Semarang M Agus Khamid Arif kepada RADARSEMARANG.COM Rabu (7/12).
Ia menambahkan, siswa mendapatkan edukasi dari awal pembibitan, penanaman, perawatan, panen, cara packing, dan penjualannya. Selain memberikan pembelajaran tentang pengelolaan kewirausahaan. Kegiatan panen raya Spegalan Greenfarm ini juga sebagai impementasi dari ketahanan pangan serta penghijauan dengan memanfaatkan lahan di lingkungan sekolah.
“Dari pembibitan, penanaman, hingga panen dan menjualnya. Diharapkan anak ini mempunyai jiwa-jiwa kewirausahaan. Mereka juga bertanya kapan panen lagi karena mau beli dan saya bilang nantinya kalian inilah yang akan mengatur dan menjadi wirausaha yang konsen di bidang ini,” imbuhnya.
Panen kedua kali ini menghasilkan berbagai sayuran seperti kangkung, bayam merah, cabai, serta lele. Satu ikat kangkung dan bayam merah dijual Rp 3000 dan 1 kilogram lele dijual dengan harga Rp 23.000.
“Yang menjual disini juga anak-anak. Nnati hasilnya akan digunakan untuk membeli bibit ikan lele, sayuran, serta penyiapan lahan untuk hidroponik,” akunya.
Agus menambahkan panen kali ini tetap melibatkan orang tua siswa. Selain memberikan edukasi pada peserta didik juga menjalin silaturahmi dengan walimurid.
“Kita jualnya memang setelah PAS selesai. Jadi orang tua yang menjemput anak ini kita arahkan untuk membeli, antusias mereka juga sangat tinggi. Seperti tadi banyak yang tidak kebagian,” imbuhnya.
Sementara Kepala SMPN 39 Semarang Agusalim mengaku ke depan pihaknya akan memperluas lahan untuk urban farming serta membuat kreatfitas ataupun inovasi lain.
“Ke depan di atas kolam lele kita akan buat aquaponik nanti ditanami pakcoy atau sawi sendok. Harapannya kegiatan ini juga bisa membekali siswa untuk berlatih mandiri,” ungkapnya. (kap/ida)