30 C
Semarang
Tuesday, 21 October 2025

Karnaval Meriah, 500 Siswa SLB Jadi Pengusaha

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sekitar 500 peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) Semarang dari jenjang TK hingga SMA melakukan cosplay bertemakan kewirausahaan pada Karnaval Kemerdekaan, Rabu (24/8).

Karnaval tersebut merupakan gebyar aktivitas luar sekolah terbesar di SLB usai pandemi Covid-19. Ada sekitar 40 tema wirausaha dari perwakilan setiap kelas yang berpartisipasi dalam karnaval. Mulai dari berdandan seperti koki, petani, penjual bunga, penjual jamu gendong, hingga pedagang sayur.

“Saking totalitasnya ada yang keliling karnaval bawa gerobak cilok di timnya, ada juga yang sampai bawa mobil tahu bulat milik wali murid juga,” tutur Waka Kesiswaan SLBN Semarang Siti Annisa kepada RADARSEMARANG.COM.

Menurutnya, tujuan utama kegiatan itu agar peserta didik bersenang-senang di sekolah. Kemudian mendorong jiwa kewirausahaan anak agar memiliki gambaran di masa depan dan melatih kemandiriaannya kelak.

Sekolah itu membagi kelas di setiap angkatan ke dalam empat ketunaan. Mulai dari A untuk tuna Netra, B untuk tuna rungu, C untuk tuna grahita dan autis, dan D untuk tuna daksa. Nisa sendiri merangkap menjadi wali kelas 2B.

Ia memilihkan tema wedding organizer untuk anak-anaknya. Mereka berpakaian layaknya pengantin jawa dengan riasan cantik di wajahnya.

Di akhir acara, 10 kelompok dengan tema wirausaha terbaik dipanggil ke atas panggung untuk menerima piala dan hadiah. Beberapa penampilan seni juga beraksi di atas panggung sebelum pengundian doorprize.

Sementara itu, rangkaian lomba hari kemerdekaan sudah digelar beberapa hari lalu setelah upacara hari pramuka. Masing-masing ketunaan mengadakan lomba pecah ari, joget balon, estafet karung, dan sebagainya.

Lalu disusul dengan pentas seni drama pada hari berikutnya oleh empat perwakilan ketunaan. Para guru juga berkesempatan mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak. Kemudian mencoba bersama-sama.

“Untuk pembelajaran sesuai arahan kami sudah full luring. Setiap Rabu kami tambahkan kegiatan literasi pagi sekitar 15 menit dengan tema yang ditentukan sekolah. Minggu pertama kemarin tema pahlawan, lalu kedua lomba-lomba 17 Agustusan,” pungkas Nisa. (taf/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya